12 Pinch valve . Pinch valve digunakan untuk menangani fluida yang berlumpur, endapan, dan yang mempunyai partikel-partikel solid yang banyak serta fluida-fluida yang mempunyai kecenderungan untuk terjadi kebocoran (leak). 13. Safety/Relief valve. Safety/Relief valve memiliki fungsi yang sangat berbeda dari valve-valve yang lain. Valve ini didisain khusus untuk melepas tekanan berlebih yang ada di equipment dan sistem perpipaan. Dengandemikian, maka pada artikel kali ini, selain dibahas mengenai fungsi valve, akan dituliskan juga jenis-jenisnya dan cara kerjanya masing-masing. Jenis-jenis Valve dan Prinsip Kerjanya Valve atau katup adalah sebuah perangkat yang terpasang pada sistem perpipaan, yang berfungsi untuk mengatur, mengontrol dan mengarahkan laju aliran fluida dengan cara membuka, menutup atau menutup sebagian aliran fluida. ValveStem Seal - Controls oil consumption, while lubricating valve stems. The purpose of the valve stem seal is, to prevent the oil from the cylinder head; entering the combustion chamber. So, the valve stem seal, plays a critical role in, controlling valve lubrication, as well as oil consumption. But, if the valve stem seal is worn, the valve guides may be either; starved for lubrication or flooded with oil. Gatevalve adalah jenis katup yang menggunakan disk gerbang yang bergerak secara linier naik turun untuk membuka dan menutup aliran dalam pipa. Gerbang yang berupa disk terhubung dengan batang stem yang digerakkan melalui hand wheel / setiran. Gate valve bekerja dengan baik saat digunakan untuk membuka dan menutup aliran secara penuh. ijDR. Jelaskan fungsi valve stem seal? Valve stem seal adalah komponen kritis dalam sistem katup pada mesin pembakaran internal. Fungsi utamanya adalah mencegah kebocoran minyak pelumas ke dalam ruang pembakaran dan mengatur aliran minyak di sekitar batang katup. Valve stem seal dipasang di sekitar batang katup dan bertugas untuk mencegah minyak pelumas yang ada di kepala silinder dari masuk ke ruang pembakaran. Kebocoran minyak ke ruang pembakaran dapat mengganggu proses pembakaran yang efisien, mengurangi kinerja mesin, dan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Selain itu, valve stem seal juga berfungsi untuk mengontrol aliran minyak di sekitar batang katup. Berikut akan di jelaskan terkait fungsi valve stem seal, dan cara kerjanya. Jelaskan Fungsi Valve Stem Seal Valve stem seal adalah komponen yang dipasang di sekitar batang katup pada mesin pembakaran internal. Apabila di jelaskan terkait fungsi utama dari valve stem seal adalah mencegah kebocoran minyak pelumas ke dalam ruang pembakaran dan mengatur aliran minyak di sekitar batang katup. Fungsi-fungsi penting dari valve stem seal adalah sebagai berikut 1. Mencegah kebocoran minyak Valve stem seal dirancang untuk mencegah minyak pelumas dari ruang kepala silinder masuk ke ruang pembakaran. Kebocoran minyak ke ruang pembakaran dapat mengganggu proses pembakaran yang efisien dan mengurangi kinerja mesin. 2. Menjaga kebersihan ruang pembakaran Dengan mencegah masuknya minyak ke ruang pembakaran, valve stem seal membantu menjaga kebersihan ruang pembakaran. Ini mengurangi risiko pembentukan endapan pada katup dan dinding silinder yang dapat mengganggu aliran udara dan bahan bakar serta menyebabkan kerusakan pada komponen mesin. 3. Mengontrol aliran minyak Valve stem seal juga berperan dalam mengatur aliran minyak di sekitar batang katup. Ini memastikan bahwa ada jumlah minyak yang tepat pada permukaan batang katup untuk pelumasan yang optimal. Sebaliknya, kebocoran yang berlebihan dapat menyebabkan konsumsi minyak yang tinggi atau penurunan pelumasan yang dapat merusak komponen mesin. Dengan menjaga performa dan efisiensi mesin serta melindungi komponen lainnya, valve stem seal berperan penting dalam menjaga kinerja dan umur mesin yang baik. Penggantian yang tepat waktu dan pemeliharaan yang baik terhadap valve stem seal sangat penting untuk memastikan mesin berfungsi dengan baik dan menghindari masalah potensial yang dapat merusak komponen mesin. Terdapat beberapa jenis valve stem seal yang digunakan dalam mesin pembakaran internal. Berikut adalah beberapa jenis valve stem seal umum yang digunakan 1. Valve Stem Seal Tipe O-Ring Jenis ini terdiri dari cincin karet yang melingkari batang katup. O-Ring ini memiliki sifat elastis yang memungkinkannya membuat segel yang rapat di sekitar batang katup. 2. Valve Stem Seal Tipe Umbrella Disebut juga sebagai “Payung,” jenis seal ini memiliki bentuk seperti payung terbalik. Bagian atas seal yang lebar menutupi batang katup, sementara bagian bawahnya menyegel di sekitar saluran minyak. Ini membantu mencegah kebocoran minyak pelumas ke ruang pembakaran. 3. Valve Stem Seal Tipe Positive Stop Jenis ini menggunakan desain yang lebih kompleks dengan dua segel yang terpisah. Segel pertama berfungsi untuk mencegah minyak pelumas masuk ke ruang pembakaran, sedangkan segel kedua berfungsi untuk mencegah kebocoran saat mesin berada dalam kondisi mati. 4. Valve Stem Seal Tipe PCV Positive Crankcase Ventilation Jenis seal ini terintegrasi dengan sistem PCV pada mesin. Selain menjaga kebocoran minyak, mereka juga berperan dalam mengatur aliran uap minyak kembali ke intake untuk pembakaran ulang. 5. Valve Stem Seal Tipe PTFE Polytetrafluoroethylene Jenis ini menggunakan material PTFE yang tahan terhadap panas dan memiliki koefisien gesekan yang rendah. PTFE memberikan segel yang kuat dan tahan lama di sekitar batang katup. Setiap jenis valve stem seal memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri tergantung pada kebutuhan dan karakteristik mesin. Cara Kerja Valve Stem Seal Valve stem seal bekerja dengan prinsip sederhana namun penting. Berikut adalah cara kerja valve stem seal 1. Penyegelan Minyak Valve stem seal dirancang dengan material yang memiliki sifat penyegelan yang baik. Ketika katup dalam posisi tertutup, valve stem seal membentuk segel rapat di sekitar batang katup. Ini mencegah minyak pelumas yang ada di kepala silinder dari masuk ke ruang pembakaran melalui celah antara batang katup dan saluran masuk udara atau bahan bakar. 2. Pelumasan Batang Katup Valve stem seal juga berfungsi untuk mengatur aliran minyak pelumas di sekitar batang katup. Saat mesin beroperasi, terjadi gesekan antara batang katup dan seal. Valve stem seal memungkinkan jumlah minyak yang tepat melumasi batang katup secara konsisten, mengurangi keausan dan gesekan yang berlebihan. 3. Pengendalian Aliran Minyak Valve stem seal memiliki desain yang memungkinkannya mengontrol aliran minyak yang melewati batang katup. Ini penting untuk menjaga keseimbangan yang tepat antara pelumasan yang diperlukan untuk batang katup dan penghindaran kebocoran minyak yang berlebihan. Diatas sudah di jelaskan terkait fungsi dari valve stem seal, jenis jenis, dan cara kerja. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan. Sebuah sistem turbin uap pasti akan tersusun atas komponen utama berupa rotor shaft, sudu-sudu/blade, casing turbin sebagai stator, serta bearing yang dalam hal ini berfungsi sebagai penopang putaran rotor terhadap stator. Di antara stator dan rotor ini pasti terdapat celah yang memungkinkan untuk uap air sebagai media kerja keluar ke atmosfer, atau juga sebaliknya memungkinkan udara luar masuk ke dalam turbin uap. Uap air sebagai fluida kerja turbin uap merupakan uap superheated atau uap kering yang memiliki temperatur dan tekanan yang tinggi. Sebagai ilustrasi saja, PLTU berkapasitas 640 MW menggunakan uap air kering bertekanan 164 bar dengan temperatur 534oC. Dapat kita bayangkan dengan tekanan sedemikian besar maka uap air tersebut pasti dapat dengan mudah bocor keluar turbin melalui sela-sela rotor dan stator jika ia tidak dilengkapi dengan sistem sealing yang baik. Setelah uap air melewati sudu-sudu turbin pada semua tingkatan stage yang ada, maka ia akan mencapai satu titik di sisi keluar turbin, dimana kandungan energi di dalam uap air tersebut sudah habis yang ditandai dengan tekanan kerjanya sama dengan 0 bar absolut dengan temperatur sekitar 50oC. Pada kondisi tersebut jika turbin tidak dilengkapi dengan sistem seal yang baik, maka udara atmosfer akan dengan mudah masuk ke dalam turbin melalui celah di antara stator dengan rotor. Penurunan Tekanan Uap Air pada Turbin Uap Sumber Turbin uap memiliki desain sistem seal yang unik dan berbeda dengan sistem seal pada pompa, valve, ataupun komponen mesin yang lain. Hal ini berkaitan dengan fungsi seal tersebut sesuai dengan latar belakang di atas. Sistem seal pada turbin uap biasa dikenal dengan nama seal steam system atau ada pula yang menyebut dengan gland steam system. Seal steam system terdiri atas beberapa komponen utama, berikut adalah komponen-komponen tersebut Labyrinth Seal. Sistem seal menggunakan bentuk labirin ini telah kita bahas pada artikel sebelumnya. Komponen ini menjadi tempat bertemunya fluida kerja uap air di dalam turbin dengan udara bebas dari atmosfer. Lintasan seal ini yang berbelok-belok akan menurunkan tekanan uap air dari dalam turbin maupun udara dari luar sampai nilai tekanan keduanya sama. Di tengah-tengah labirin terdapat lubang sebagai saluran buangan campuran uap air dan udara tadi. Selain terdapat saluran buang, di dalam labirin sisi yang lebih dekat dengan turbin terdapat lubang untuk supply uap air yang dibutuhkan pada saat fluida kerja uap air utama belum masuk ke dalam turbin uap. a Labyrinth Seal Pada Turbin Uap Sisi High Pressure b Labyrinth Seal Pada Turbin Uap Sisi Low Pressure Sumber Sesuai dengan awal pembahasan kita di atas, turbin uap yang menggunakan fluida kerja uap air dengan tekanan dan temperatur yang paling tinggi disebut dengan turbin High PressureHP. Sedangkan yang menggunakan fluida kerja uap air bertekanan dan temperatur lebih rendah disebut turbin Low Pressure LP. Labyrinth seal pada turbin HP selain memiliki lubang saluran untuk masuknya uap air sealing serta lubang saluran untuk membuang campuran antara uap air seal dengan udara, juga terdapat lubang saluran bernama leak off yang berfungsi untuk membuang kelebihan tekanan uap air seal. Pada saat turbin normal beroperasi, uap air seal pada turbin HP didapatkan dari fluida kerja turbin yang bertekanan tinggi. Untuk menjaga agar tekanan uap air seal selalu stabil pada nilai tertentu maka sebagian uap air seal akan dibuang melalui saluran leak off. Pada labyrinth seal turbin LP, karena tekanan uap air di dalam turbin sudah lebih vakum daripada tekanan udara luar, maka dibutuhkan supply uap air tambahan untuk sistem seal dari uap air buangan sistem leak off turbin HP. Seal Steam & Gland Steam Header Pipeline. Sistem seal pada turbin uap menggunakan uap air sebagai media pembatas antara sisi uap air di dalam turbin uap dengan udara atmosfer. Uap air tersebut biasa disebut dengan seal steam. Pada saat turbin uap beroperasi dengan beban penuh, seal steam didapatkan dari uap air yang berada di dalam turbin uap tersebut. Hal ini biasa disebut dengan self sealing. Uap air di dalam turbin terutama turbin HP memiliki tekanan yang tinggi, sedangkan seal steam tidak membutuhkan tekanan yang terlalu besar. Sehingga untuk menjaga agar tekanan seal steam stabil berada pada nilai tertentu, maka pada seal steam header terdapat saluran pipa dan kontrol leak off valve. Saluran pipa ini akan membuang uap air yang berlebihan ke kondensor. Pada kondisi ini seal steam header berfungsi untuk mendistribusikan tekanan uap air seal yang berasal dari labirin seal turbin HP ke labirin yang lain terutama pada turbin LP yang memiliki tekanan kerja uap air di dalam turbin yang lebih rendah. Sedangkan pada saat turbin uap masih dalam kondisi start up maupun shut down, maka tidak akan terjadi self sealing. Pada kondisi tersebut kebutuhan seal steam harus dipenuhi dari luar, sehingga pada seal steam header terdapat saluran dan valve kontrol untuk supply uap air dari luar. Pada kondisi ini seal steam header berfungsi untuk mendistribusikan seal steam ke seluruh labyrinth seal turbin. Seal Steam dan Gland Steam Header System Seal steam akan bercampur dengan udara di dalam labyrinth seal. Campuran tersebut biasa disebut dengan gland steam. Campuran ini selalu dikeluarkan dari labirin untuk menuju ke gland steam header dan akan dikondensasi serta dipisahkan kembali antara uap air dengan udara di gland steam condenser. didukung oleh Pusat Pakaian Dalam Fel-Pro engineers analyze the OE design for every application. The OE design is tested and benchmarked. Based on the analysis, we determine the material used, considering the durometer relative hardness of the rubber, temperature requirements both extreme heat and extreme cold, resistance to common oil types, tear-resistance and leak rate. This type of analysis makes one thing clear, not all valve stem seals are created equal. Visually, a lower-quality seal may look very similar to a high-quality seal that’s appropriate for a given engine platform. However, a lower-quality seal with insufficient heat-resistance will harden and crack prematurely and will not work as intended. You can count on Fel-Pro to use the right material for each application. Fel-Pro uses a variety of materials including nylon, PTFE, rubber, steel and synthetic rubber or some combination of these. FKM, fluoroelastomer, is used in many Fel-Pro valve stem seals for hotter-running, late-model vehicles. It is often combined with a metal jacket or covering that totally surrounds the FKM positive seal. FKM offers excellent resistance to both heat up to 450°F and abrasion.