CerpenHari Ibu merupakan cerita pendek karangan Alyaniza Nur Adelawina, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp Sahabat Mungil (Sebelumnya) | (Selanjutnya) Penantian Tak Berujung » Tema: Teks Cerpen Sub Tema : Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan Teks Cerpen. Pembelajaran ke : 3(Tiga) Alokasi waktu : 10 menit Penilaian sikap dilakukan berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran sehari-hari maupun secara umum. No Aspek Penilaian Sikap Nama Peserta Didik Jumlah Skor Skor Sikap Kode Nilai Disiplin Jujur Tanggung Akhirnya hari itu adalah hari di mana kenangan pengorbanan seorang Rena demi Ibunya berakhir. Kenangan itu kini hanya bisa di ingat dan dikenang, semua itu adalah kenangannya demi Ibunya. Cerpen Karangan: Fadillah Amalia KumpulanCerpen Stania written by Pemenang Lomba Menulis Cerpen STANIA FAIR 2011 and has been published by Yudha Pradana this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2016-10-22 with categories. Kumpulan Cerpen pemenang lomba penulisan cerpen dengan tema ibu pada acara STANIA Fair 2011. Selamathari Ibu semuanya! Untuk merayakan itu saya membuat cerpen tentang kasih sayang seorang Ibu. Cerpennya emang sedikit panjang, tapi nggak akan ngebosenin, deh. Selamat menikmati. :) Di Lukisan itu Ada Senyuman Bunda Oleh : Exis Wijaya Tak pernah aku mengira, asisten yang paling kupercayai akan mengundurkan diri hari itu. Tanpa ada tanda apa-apa semacam hujan, angin atau desas-desus sebelumn 2 Cerpen Anak Dengan Tema Mengenal Diri Sendiri. tema yang satu ini adalah mengajarkan anak untuk mengingat tanggal lahir dan belajar mengingat suatu hal penting tentang dirinya sendiri. Ulang Tahunku. Usia ku kini genap 5 tahun, hari ini aku berulang tahun. Aku sangat gembira karena ulang tahunku dirayakan ayah dan ibu beserta teman-teman di DuaWajah Ibu merupakan sebuah cerita pendek karya Guntur Alam yang diterbitkan oleh Kompas pada tahun 2012. Guntur Alam menulis berdasarkan fakta yang terjadi di tanah kelahirannya. Cerita pendek ini di kutip dari cerpen cerpen karya Guntur Alam ini menjadi salah satu cerpen pilihan di situs web tersebut. c.)Isi. Berikutsinopsis contoh cerpen pendidikan sekolah smp singkat tentang pesan moral dan karakter anak bangsa beserta unsur intriksinya. Di hari perlombaan, Ani terus berdoa dan melatih kembali ingatan hafalan pidato yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Tema: Keluarga: Tokoh: Aku, Ibu dan Adik: Alur: Maju: Latar: Rumah, Tepi Jalan, Sedih w1x2Ef. Ibu adalah orang yang paling berjasa bagi setiap orang. Ibu rela mempertaruhkan nyawa tanpa jaminan, serta memberikan kasih sayang tanpa batasan. Setiap ibu juga memiliki caranya masing-masing dalam mengasihi anaknya. Ada yang suka memberi omelan, ada juga yang selalu memanjakan. Semua itu adalah bentuk kasih sayang dan perhatian seorang ibu. Begitu besar pengorbanan seorang ibu, sampai dibuat satu hari spesial untuknya di kalender, yaitu Hari Ibu. Di tanah air kita, Indonesia, Hari Ibu jatuh pada tanggal 22 Desember. Biasanya, orang-orang akan merayakan hari tersebut dengan memberikan hadiah, menuliskan puisi, dan lain sebagainya untuk ibu mereka. Dalam rangka merayakan Hari Ibu ini, Halo Penulis by Detak Pustaka mengadakan Lomba Menulis Batch 3 dengan tema “Ibu” sebagai wadah untuk kamu menuangkan perasaanmu. Diharapkan, event ini bisa membantumu mengungkapkan kasih sayang terpendam untuk ibumu. Tentu dengan berbagai benefit lain, seperti kesempatan untuk mengukur kemampuan menulismu bersama penulis hebat lainnya. Kamu dapat menceritakan pengalaman kamu ketika menjadi seorang ibu, atau juga bisa menceritakan tentang sosok ibu. Dapat dari pengalaman pribadi atau cerita fiktif. Pastikan kamu menulisnya dengan baik ya, siapa tahu tulisanmu bisa menjadi hadiah persembahan untuk ibumu. Pastinya, lomba ini sangat worth it buat kamu ikuti karena pendaftarannya GRATIS. Lomba ini terbuka untuk umum, alias siapa pun boleh mendaftar. Tertarik untuk ikut? Yuk, simak informasi lomba di bawah ini Timeline Lomba Pendaftaran & Pengumpulan Karya 14 – 24 Desember 2022 Pengumuman Karya Terpilih 31 Desember 2022 Benefit Juara 1 mendapat uang pembinaan senilai 250k. Juara 2 & 3 mendapatkan voucher diskon paket penerbitan dari Detak Pustaka. Menambah pengalaman menulis. Menambah portofolio tulisan. Penulis yang karyanya terpilih akan mendapatkan e-sertifikat dan sertifikat cetak sertifikat dari Detak Pustaka sudah terverifikasi Sertiva* Mendapatkan gift GRATIS spesial* Karya Penulis terpilih akan dibukukan secara gratis Voucher diskon pembelian buku senilai 15% selama periode pre-order Editing dan layouting profesional Buku barcode resmi identitas buku Royalti 15% untuk setiap pembelian 5 buku di luar PO NB *Sertifikat cetak & e-sertifikat serta gift akan diberikan kepada penulis yang membeli buku. Syarat dan Ketentuan Pendaftaran Penulis hanya diperbolehkan mengirimkan satu naskah. Wajib follow Instagram detakpustaka dan halopenulis. Wajib subscribe YouTube Detak Pustaka. Upload poster event ini di feed Instagram kamu, lalu tag detakpustaka dan halopenulis, kamu bisa download posternya di sini => Download Poster Lomba Tag 3 orang temanmu pada kolom komentar postingan ini di Instagram detakpustaka atau halopenulis. Naskah yang terpilih, dilarang dipublikasikan lagi dalam bentuk apapun dan di media manapun. Naskah yang tidak terpilih, otomatis dikembalikan hak publikasinya kepada penulis. Penulis yang lolos akan mendapatkan e-sertifikat dan sertifikat cetak yang akan dikirim bersama buku yang dipesan. Penulis terpilih akan mendapatkan royalti 20% royalti didapatkan dari hasil penjualan oleh penulis itu sendiri. Penulis terpilih wajib membeli buku. Syarat dan Ketentuan Naskah Karya harus sesuai dengan tema yang ditentukan. Jenis karya berupa cerita pendek cerpen. Naskah orisinal, belum pernah dipublikasikan atau sedang diikutkan dalam event lain. Naskah tidak mengandung unsur SARA. Menggunakan ejaan yang baik dan benar serta menggunakan bahasa baku. Panjang tulisan minimal 800 kata dan maksimal 1200 kata. Sudut pandang bebas bisa orang pertama, kedua, dst. Menyertakan bionarasi singkat di bagian akhir naskah. Panjang bionarasi maksimal 200 kata contoh bionarasi KLIK LINK INI** NB **untuk naskah yang tidak menyertakan bionarasi, otomatis tidak lolos. Format Penulisan Naskah Font candara ukuran 10pt, spasi 1, margin normal dengan rata kanan-kiri. Ukuran kertas A4. Penulisan judul tulisan tidak melebihi 5 kata, menggunakan font candara ukuran 12pt Bold, rata tengah. Identitas penulis ditulis di bawah judul dengan format. “Oleh Nama Kamu, nama instagram”. Dokumen disimpan dalam bentuk file Ms. Word dengan format doc./docx. dengan nama file LM_BATCH3_NAMA_NOMOR WA Cara Daftar Untuk mendaftar, silakan klik link berikut DAFTAR LOMBA. Di link tersebut kamu diharuskan langsung mengumpulkan karya yang akan dilombakan. Jadi, pastikan karyamu sudah selesai sebelum mendaftar. TEMA IBU ,DIRIMU TAK KAN TERGANTI Judul Pengorbanan Seorang Ibu Aku terlahir dari keluarga yang sederhana. Ibu dan ayah ku hanya lah seorang petani. Sejak aku kecil aku sudah merasakan pahitnya hidup ini. Hidup serba kekurang, untuk makan sehari-hari pun kadang kami sering berhutang. setiap harinya ayah dan ibu bekerja di kebun berangkat pagi pulang jam 5 sore,dan aku pun di asuh oleh pulang dari kebun ibupun harus mengurus dan mengerjakan pekerjaan rumah. Ketika aku mulai memasuki sekolah dasar, Aku sering Suatu malam aku sakit demam tinggi, ibuku yang tengah tertidur lelap disampingku terpaksa bangun karena mendengar suara rintihanku, “panas… panas…” dengan cekatan ibuku mengambil sebuah wadah baskom plastik dan diambilnya sebuah kaos putih untuk selanjutnya dimasukkannya kaos tersebut ke dalam baskom yang telah diisi air hangat lalu ibu memerasnya dan diletakkannya kaos yang basah itu di itu Ayah dan ibuku tak mempunyai uang untuk membawa ku kedokter. Saat itu hanya ada beberapa ekor ayam yang merupakan barang berharga bagi mereka. Maka mereka menjual ayam itu untuk membawaku kedokter. Sampai ibu ku rela berhutang beras untuk makan kami sekeluarga. Sampai sekarang memori itu tidak akan hilang dari otakku. Dimana aku mulai pertama kalinya merasakan pengorbanan yang sangat berarti untuk hidupku,pengorbanan ayah dan ibu. Pengorbanan itu takkan pernah aku lupakan walau nanti ku yakin waktu tidak akan abadi, dan waktu akan merampas mereka dari hidupku. Waktu terus berjalan dan terus berlalu jenjangku semakin tinggi, dan kebutuhan hiduppun semakin lama semakin meningkat. Aku memasuki sekolah menengah Pertama SMP. Saat itu aku ingin membeli seragam sekolah namun ibu belum mempunyai uang yang cukup. Namun aku tetap memaksa ibu untuk membelikan. Hingga selepas sholat magrib ibupun pergi . Dan ia pun pulang membawa uang dan berkata “ nak besok kita kepasar membeli seragam sekolah”. Akupun merasa senang karena akan memiliki seragam baru. Aku tak pernah tau dari mana ibu mendapatkan uang itu? Karena dipikiranku hanya berangkat ke sekolah seragam putih abu-abu yang baru. Ketika aku berada di kelas satu SMP,aku tidak pernah mendapatkan prestasi . Tapi Ibuku tak pernah marah pada ku ia hanya berkata “belajar yang rajin lagi ya nak”. Disini aku mulai berpikir dan aku tetap berusaha dan tidak menyerah menghadapinya aku terus berjuang untuk meraih perestasi itu. Dan perjuanganku tersebut mulai menemui titik terangnya, ketika aku duduk di bangku kelas 2 SMP , aku memenangkan sebuah kemenangan lomba tingkat kabupaten. Dan disinilah aku mulai percaya bahwa aku memiliki potensi yang akan menolong hidupku kelak. Pada suatu malam ibu memberi nasihat kepadaku “ Nak, belajar lah dengan sungguh-sungguh hingga suatu saat engkau bisa mencapai apa yang engkau cita-citakan, ibu dan bapak tak bisa memberikan mu harta yang banyak karena kami tak punya itu semua. Hanya dO’a Ibu dan bapak yang senantiasa mengiri setiap langkahmu. semoga kelak engkau menjadi orang sukses. Mendengar perkataan ibu air mata ini ingin sekali jatuh ,tapi masih aku tahan,aku tak ingin melihat ibu bersedih. Hingga kata-kata yang terakhir iyang diucapkan ibu “ nak jika engkau menjadi orang yang sukses jangan pernah pada ibu dan bapak. Aku pun hanya melemparkan senyum kepada ibu dan menuju kekamar,dikamarlah kuluapkan semua kesedihan itu dan air matapun jatuh tak bisa ku bendung lagi. Disini lah aku baru sadar bahwa kasih sayang seorang ibu tak kan pernah putus sampai kapanpun dan ibu tak akan tergantikan oleh siapapun. Thank you mother for all that you do..* I LOVE YOU MOM HAPPY MOTHER’S DAY.. Tamat Oleh TATIK PRISNAMASARI Untuk pertama mengikuti Lomba menulis cerpen dalam rangka peringkatan “Hari Ibu” di STAIN CURUP” tahun 2014 Cara menulis cerpen bagi para pemula Mententukan Tema misalnya “Ibu, Dirimu takkan pernah terganti” Apa yang protagonis inginkan? Apa yang antagonis mau? Masalahnya apa? “Anak yang melawan ibunya” Apa yang protagonis lakukan ketika klimaks? Bagaimana kesimpulannya? “sang anak menyadari bahwa ibu adalah seorang yang paling berjasa dalam hidup ini. Cerpen Karangan Alyaniza Nur AdelawinaKategori Cerpen Anak, Cerpen Keluarga Lolos moderasi pada 2 May 2017 Aku bingung. Kalimat pertama yang cocok untuk puisiku. Besok hari ibu. Madrasahku mengadakan berbagai macam lomba. Ada lomba membaca puisi dengan tema ibu, menyanyi lagu tentang ibu, membuat gambar tentang ibu, dan menulis dan membaca cerpen tentang ibu. Aku mengikuti lomba membaca puisi. Akhirnya aku mendapat ide. Sebait, dua bait, tiga bait… Akhirnya selesai juga. Aku latihan mimik wajah, penghayatan, dan intonasi puisi bersama Mas Allam kakakku. Aku menggunakan suara kecil, agar bunda tidak mendengar. Biar besok kubuat surprise pada saat lomba. Memang besok boleh membawa ibunya. PUKUL WIB… KRING… KRING… KRING…!!! Bunyi jam wekerku berbentuk menara eiffel. Aku segera terbangun. “Hoam!!” uapku seraya mematikan jam weker. “Aulidia!!! bangun, dah pagi!!!” teriak bunda dari dapur. “Iya Bunda. Aulidia mandi dulu!!!” teriakku lembut. Aku menyambar handuk dan segera mandi. Usai mandi, aku mengenakan baju lengan panjang warna merah polos, celana jeans semata kaki, kerudung putih, rompi panjang tanpa lengan warna biru tua bergambar hati. Hampir seluruh rompi bergambar hati!Tak lupa jam tangan. Memang dibolehkan memakai pakaian bebas kecuali perempuan wajib pakai kerudung putih. Lalu kuisi tas ransel kecilku dengan kertas puisi, uang sangu, smartphone memang boleh bawa handphone/smartphone, air minum, dan beberapa snack. Lalu kugendong tas dan menuju meja makan. “Pagi Bunda, Mas Allam!” sapaku sesampai di meja makan. “Pagi, Aulidia,” sapa mereka. Lalu aku sarapan. Oya! aku kelas 4 MI Indahnya Islam. Mas Allam bersekolah sama denganku, ia kelas 6. Usai sarapan, aku mengenakan sepatu dan menuju madrasah. Sesampainya, aku menuju kelasku. “Hai Auli!” sapa seseorang. Itu Shiren, my BFF. “Hai Ren!” sapaku. Kami mengobrol. “Oya! kamu ikut lomba apa, Ren?” tanyaku. “Hmmm… aku cuma ikut lomba membuat gambar. Kamu ikut apa, Aul?” jawab Shiren. Memang Shiren pandai menggambar. Asal kalian tahu, setiap pelajaran menggambar dia selalu mendapat nilai tertinggi di kelas! “Aku membaca puisi,” jawabku. Akhirnya lomba pun dimulai. Para ibu wali murid sudah duduk di kursi yang disediakan. Ini saatnya lomba puisi. Duh, deg-degan coy! Peserta pertama dari kelas 4. Sesuai absen! untung aku yang keempat. Pertama Aan Saputra, kedua Afisa Setyaningsih, ketiga Atiqah Laurren, keempat… “Kita panggilkan peserta keempat dari kelas 4, Aulidia Hasty Firdausi!” panggil Ustadzah Ritha, selaku MC lomba. Aku segera maju. Kubungkukkan badan. “Assalamualaikum, salamku. “Waalaikum salam Kutarik napas pelan, lalu ku membacakan puisi tanpa teks. Memang aku sudah hafal benar. Pengorbanan Ibu Karya Aulidia Hasty Firdausi Setetes-setetes darah mengalir… Keringat dan air mata yang mengucur Kau tak pedulikan semua itu… Demi Anak-anakmu… Do’a mu yang tulus nan sederhanamu… Siang… Malam.. Kau tak pedulikan… Di Fikiranmu hanya membuat anaknya menjadi sukses Pengorbananmu kadang kulupakan Sampai akhirnya… Maaf jika baktiku belum sempurna kepadamu… Selamat jalan.. Ibu Sampai akhirnya usia menjemputmu.. Ibu.. Menempuh jalan panjang menuju haribaannya… Tuhan Semesta jagad raya Semoga… Kita dipertemukan oleh takdir… Kita kan tersenyum beriringan semerbak harum surga amin… Prok.. Prok.. Prok.. Tepuk tangan yang sangat, sangat bergemuruh. Kulihat sekilas mata bunda dari kursi penontong berkaca-kaca. Aku membungkukkan badan, dan turun dari panggung. Aku beri teks puisiku kejuri. Langsung kupeluk bunda. “Puisinya sangat bagus, sayang. Kejutan yang sangat istimewa,” ucap bunda seraya mencium pipiku. “Makasih bunda!” jawabku. “Bagus, sekali, Aulidia. Tak sia-sia mas ngajari kamu,” ujar mas Allam tiba-tiba datang. “Andai ayah di sini, pasti bisa melihatku. Sayang, ayah dinas ke Brunei Darussalam,” uraiku. “Bun, aku ke kelas dulu!” pamitku seraya menuju kelas. “Bagus sekali, Aul!” ucap Shiren. Ternyata Shiren sudah siap menggambar. Lalu aku dan Shiren mengobrol. Akhirnya pengumuman juara. Pertama menggambar. Shiren ternyata juara 2. Ini saatnya lomba puisi. Duh, tegang rasanya! “Baik, saatnya juara lomba membaca puisi dengan tema ibu’. Juara tiga adalah Vica Varysta. Vica segera maju. Juara 2 adalah Sheno Naveero. Sheno silakan maju. Dan juara satu adalah…,” Ustadz Maulana Kepala madrasah memutuskan pembicaraannya. Ih! Ustadz Maulana suka begitu!’ batinku. “AULIDIA HASTY FIRDAUSI!!! Aulidia segera maju ke depan.” Aku tak menyangka bisa juara 1! Puji syukur kuhanturkan pada Allah. Aku menerimanya. Bunda bangga kepadaku. Ia memelukku sangat erat. Bukan kemenangan yang kubahagia-in, tetapi peluk dan cium dihari istimewa ini. Oya! mas Allam, juara 1 lomba menggambar! Hebat, ya mas Allam… Cerpen Karangan Alyaniza Nur Adelawina Facebook Alya Aniza Maaf kalau nggak nyambung. Soalnya kehabisan ide… Cerpen Hari Ibu merupakan cerita pendek karangan Alyaniza Nur Adelawina, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Dibalik Rencana Tuhan Oleh Nur Afida Ry Bagian 1 Awal ibu meninggalkan ku Awal saat ibu pergi meninggalkanku serta ayah dan juga kakak-kakakku, sejak saat itu aku memutuskan untuk ikut tinggal bersama tante serta om ku. Kontes Dangdut Semilyar Part 1 Oleh Erlina Wati “KONTES DANGDUT SEMILYAR Sesion 7!! … datang dan ikutilah kontes dangdut terbesar tahun ini,” Riri membaca keras-keras. Mungkin sebuah brosur online. Ia sangat serius membaca dan memahami isi dari Semua Karena Nayla Part 2 Oleh Iqbal Saripudin “Ibu kok nangis?” tanya Nayla melihat air mataku jatuh saat menatap foto pernikahanku dengan Mas Amran delapan tahun silam. “Ndak, Ibu ndak nagis kok,” kuusap air mata yang sedari Older Oleh Pleiades Malam-malam mencekam kembali datang. Lebih dingin dari biasanya. Kebut-kebutan di jalanan guna menghilangkan sedikit beban pikiran, dia lantas berhenti di depan sebuah rumah makan. Bukan karena perutnya yang keroncongan, Takdir Yang Bertindak Oleh Jenicia Renata, SMP Tarakanita 1 Jakarta Jumat adalah hari yang terasa sangat damai. Keluarga kecil yang tidak lengkap ini, duduk bersama di depan sebuah layar sembari mengikuti ibadah daring yang ditayangkan lewat youtube. Akhirnya ibadah “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"