Perusahaanjasa merupakan perusahaan yang berorientasi pada keuntungan yang khusus bergerak dalam memberikan layanan dibidang penjualan jasa atau keahlian. Contohnya seperti bank, bengkel, asuransi, salon, pengiriman barang atau surat ,dan rental kendaraan. Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), laporan keuangan dapat mengidentifikasi secara jelas LaporanKeuangan Konsolidasian BUDI 200420 - Free download as PDF File (.pdf), Text File (.txt) or read online for free. MOORE STEPHENS Registered Public Accountants Business License No. 1353/KM.1/2016 Intiland TOwer, 7th Floor JI laporan keuangan Perusahaan dan entitas- incorporate the financial statements of the entitas yang laporanlaba rugi perusahaan jasa pdf995 download laporan laba rugi perusahaan jasa pdf995 read online artikel ini aka keuangandan kinerja suatu entitas sehingga laporan keuangan tersebut memerikan manfaat bagi para pengguna dalam mengambil keputusan. Laporan keuangan yang disajikan oleh organisasi atau suatu perusahaan meliputi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan catatan atas laporan keuangan. ANALISISLAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN SUB SEKTOR HOTEL, RESTORAN DAN PARIWISATA YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2014-2016 Apriani Simatupang Manajemen Administrasi, Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Insani, Bekasi, simatupang.apriani@ Analisa laporan keuangan dikalangan tertentu sangat penting. Laporan keuangan Padatanggal 29 Juli 2016, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Peraturan OJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik, yang mulai berlaku untuk Penyusunan Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik yang disampaikan ke OJK mulai tahun 2017. Berikut hal-hal pokok POJK Nomor 29/POJK.04/2016 : DEFINISI PengaruhLeverage, Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Dan Umur Perusahaan Terhadap Pengungkapan Laporan Keuangan June 2021 DOI: 10.32528/psneb.v0i0.5192 PROFILPERUSAHAAN. SEKILAS JASA MARGA; VISI MISI; TATA NILAI; STRUKTUR ORGANISASI; DEWAN KOMISARIS; DIREKSI; CORPORATE SECRETARY; Home / Hubungan Investor / Informasi Finansial / Laporan Keuangan . Filter Berdasarkan Tahun 2022 2021 2020 2019 2018 2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010 2009 2008 Semua. Laporan Keuangan Triwulan I 2022. Berikutlaporan laba/rugi bentuk single step untuk kasus Eva Salon. Pada laporan laba rugi perusahaan jasa Eva Salon tersebut terlihat bahwa perusahaan mampu mengelola operasional perusahaan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perolehan laba bersih sebesar Rp1.680.000,00. Catatan: Data keuangan terdiri atas beberapa pendapatan dan SuratEdaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/SEOJK.05/2016. SEOJK Laporan Pelaksanaan GCG PP.pdf. Lampiran I Transparansi Penerapan.pdf. Lampiran II Penilaian Sendiri.pdf. Lampiran III Rencana Tindak Penyesuaian.pdf. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/SEOJK.05/2016 tentang Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi nsD4W. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komite audit, KAP big four, return on assets ROA, leverage dan pengendalian internal terhadap restatetment pada perusahaan sektor jasa non-keuangan yangiterdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 empat tahun, yaitu mulai dari tahun 2016-2019. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan model analisis regresi logistic. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 150 perusahaan sektor jasa non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dan diperoleh sebanyak 36 perusahaan. Bedasarakan pengujian dan analisis hipotesis dapat disimpulkan bahwa variabel leverage dan pengendalian internal yang berpengaruh signifikan positif terhadap restatement laporan keuangan, sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh. Kata Kunci Leverage, Pengendalian Internal, Restatement. Abstract This study aims to analyze the effect of audit committee, big four, return on assets ROA, leverage and internal control on restatetment in non-financial service sector companies listedton the Indonesian StockiExchange. The periodiused inithis studyiis 4 four years, startingtfrom 2016-2019. This studyiuses quantitativeimethods with logistic regression analysis model. The population in this study is 150 non-financial service sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The sampling technique was purposive sampling and obtained as many as 36 companies. Based on hypothesis testing and analysis, it can be concluded that leverage and internal control variables have a significant positive effect on financial statement restatement, while other variables have no effect. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 24 Dampak Restatment Pada Penyajian Pelaporan Keuangan Pada Sektor Jasa Non Keuangan Tahun 2016-2019 Desiderius Novena Kosta¹*, Nur Gita Suryati², Lidwina Fanny³, Imelda Sinaga4 1,2,3,4Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gentiaras Bandar Lampung *desideriusnovena Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komite audit, KAP big four, return on assets ROA, leverage dan pengendalian internal terhadap restatetment pada perusahaan sektor jasa non-keuangan yangiterdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 empat tahun, yaitu mulai dari tahun 2016-2019. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan model analisis regresi logistic. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 150 perusahaan sektor jasa non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dan diperoleh sebanyak 36 perusahaan. Bedasarakan pengujian dan analisis hipotesis dapat disimpulkan bahwa variabel leverage dan pengendalian internal yang berpengaruh signifikan positif terhadap restatement laporan keuangan, sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh. Kata Kunci Leverage, Pengendalian Internal, Restatement. Abstract This study aims to analyze the effect of audit committee, big four, return on assets ROA, leverage and internal control on restatetment in non-financial service sector companies listedton the Indonesian StockiExchange. The periodiused inithis studyiis 4 four years, startingtfrom 2016-2019. This studyiuses quantitativeimethods with logistic regression analysis model. The population in this study is 150 non-financial service sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The sampling technique was purposive sampling and obtained as many as 36 companies. Based on hypothesis testing and analysis, it can be concluded that leverage and internal control variables have a significant positive effect on financial statement restatement, while other variables have no effect. Keywords Leverage, Internal Control, Restatement. PENDAHULUAN Laporan keuangan yang bermutu rendah bisa pengaruhi penggunaannya serta dapat Mao 2018. Adanya penyajian kembali suatu laporan keuangan dapat memperlihatkan laporan keuangan pada periode sebelumnya tidak diungkap secara benar sehingga dapat mengurangi kualitas dari laporan keuangan itu sendiri Chen et al. 2020. proses penyajiian kembali sebuah laporan keuangan dapat menandakan adanya perusahaanPathak, Samba, and Li 2020. Restatement laporan keuangan di Indonesia telah dilaksanakan oleh berbagai perusahaan. Pada tahun 2016, PT. Hanson International MYRX, induk perusahaan yang mempunyai banyak cabang perusahaan melakukan restatement untuk laporan keuangan tahun 2016 dan 2017. Kasus yang sama terjadi juga pada perusahaan PT. Garuda Indonesia serta PT. ASABRI. Kesalahan akuntansi yang dilakukan GIAA merupakan mempersepsikan pendapatan dengan kontrak 15 tahun tetapi diakui dalam satu tahun. 2019. Sementara itu, untuk situasi lain, PT. ASABRI melakukan restatement untuk waktu yang lama. Dari 2010 sampai 2017. Keuntungan bersih yang dibukukan berkurang setelah terjadinya restatement. Laba bersih pada Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10, Hal 24-37. Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 25 tahun 2016 sebesar Rp. sedangkan setelah restatement berubah menjadi Rp. 2020. Berdasarkan penelitian dari Wan Mohammad et al. 2018 bahwaiindependensi, ukuran, proporsiianggotaiahliikeuangan, dan frekuensiirapattkomiteiaudittberpengaruhinegatiftterhadap audittdiproksikan denganiidependensiikomite auditttidak berpengaruhtterhadapirestatement Siregar dan Rahayu 2018. Hasil pengujian Chandra 2020 bahwaiyang berpengaruhnterhadap restatementilaporan keuanganiadalah variable ukurankomite audit, jumlahnanak perusahaaniberpengaruh signifikanipositif dannpresentase direkturnnon eksekutiffyang berpengaruhnsignifikan negative. Dannvariable independensinkomitenaudit, pertemuan komite audit, keahlian komite audit, leverage, jumlah anakmperusahaan asing, keahlianidewanndireksi, boarddsize, dan growthhmenunjukan tidakkmempengaruhinpenyajian kembalinlaporanekeuangan. Penelitianmterdahulu Mao 2018 menjelaskan bahwa resiko bawaan, resiko pengedalian, dan resiko inspeksi merupakan alasan utama penyajian kembali laporan keuangan dan menemukan bahwa faktor-faktor seperti direktur independen atau komite audit, ukuran perusahaan, rasio asset-liabilitas, pertumbuhan, profitabilitas dan akrual akan mempengaruhi penyajian kembali laporan keuangan. Melihat dari peneltian yang pernah dilkukan, menunjukan hail yang berbeda beda rdapat hasil yang berbeda terkait restatement pada penyajian pelaporan keuangan. Oleh karena itulah, penulis merasa perlu untuk meneliti dampak signifikan atas Komite Audit, Kap Big Four, ROA, Leverage dan Pengendalian Internal terhadap restatement. Penelitian iniibertujuaniutuk mengetahui dan menganalisis variabelimanaisajaiyang berdampak signifikan atas restatement penyajian laporan keuangan sehingga dapat membantu untuk meningkatkan kualitas informasi akuntansi. Bedasarkan beberapa penelitian sebelumnya penelitian ini mereplikasi dari penelitian Mao 2018, perbedaan penelitian ini ada pada tahun pengambilan data yang dilakukan pada perusahaan jasa non-keuangan tahun 2017-2019 dengan variable yang terkait adalah yaitu komite audit, kap big four, roa, leverage dan pengendalian internal. Dan penelitian ini dilakukan pada perusahaan jasa non-keuangan yang terdaftar di BEI Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019. KAJIAN PUSTAKA Teori Keagenan Teori agensi mengungkapkan adanya pemisahan control yang memiliki principal atau pemilik dan control yang dimiliki agen atau. Aziz et al. 2017 menyampaikan ibahwa iuntuk dapattmemastikan manajemenibertindakisesuaiidengani kepentinganlpara pemegangisaham perusahaan makaidiperlukan tataikelola yang digunakan sebagaiisuatu alatt yangiefektiff dalam mengamati, mengendalikan serta memeriksaikegiatan manajemeni yang saling terkait antara agen sebagai pemegang saham. Teori Signaling Teoriisignaling bermanfaat untukimendeskripsikan perilakui ketikaiduaipiihak individu atauiorganisasi mempunyai aksesiinformasiiyangiberbeda,imisalnya satuipihak sebagai pengirimisehingga wajib menentukan bagaimanai mengkomunikasikanisinyal informasiiitu, sementara padai pihakilain yangiberfungsi sebgai penerimaiwajib menentukan caraimenfsirkaan sinyallConnelly et al. 2011. Publikasi laporan keuangan tahunan yang disajikan oleh perusahaan akan dapat memberikan signaling perkembangan dividen ataupun pertumbuhan harga saham perusahaan. Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 26 Restatement Penyajian kembali terjadi karena berbagai alasan, termasuk kesalahan penerapan standar akuntansi, kesalahan penyajian informasi keuangan yang disengaja, dan kesalahan akuntansi Ravenscraft 2015. Menurut Hasnan, Mohd Razali, and Mohamed Hussain 2020 laporan keuangan yang disajikan kembali telah didefinisikan untuk penyesuaian kembali yang diakibatkan catatan akuntansi yang sudah tidak sesuaindengan standarrakuntansi yangrberlaku saatiini danndapat juga disebabkan salah saji yang memiliki sifat material. Kesalahan yang terjadi dapat disebabkan karena sebuah matipulasi data laporan keuangan yang kurang actual dan tidak menunjukan kinerja dan laporan keuangan perusahaanyang sesungguhnya Hasnan e t al., 2020. Penyajian kembali laporan keuangan dapat diterapkan bedasarkan standar yang telah ditetapkan dalam PSAK No. 25 Revisi 2012 dengan memfokuskan pada 3 tiga factor utama yaitu 1. Faktor Perubahan Etimasi Akuntansi Changes in Accounting Estimates 2. Faktor Kesalahan Mendasar Fundamental Errors 3. Faktor Perubahan Kebijakan Akuntansi Changes in Accounting Policies Komite Audit Komite audittdidefinisikantsebagaiikomite penujang dewanikomisaris yangidiketuai oleh komisarisiiindependen daniberguna untuk membantuipelaksanaan fungsiidan tugasidari dewan komisarissOtoritas Jasa Keuangan 2015.iBerdasarkan teoriikeagenan, ikeberadaan komitei audittdianggap dapattmembantuipeusahaan dalamimengurangiikonflik keagenaniyang terjadiidikarcnakan pengawasaniyang dilakekan olehikomite auditt bersifattindependensi sehinggaitidak mendapatiiintervensiidari pihak tertentuiKusumo 2014 KAP Big Four Kantor Akuntan Publik KAP adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang berusaha dibidang pemberian jasa profesional dalam praktek kuntan publik. Menurut Arens A. Alvin 2015 mengemukakan bahwa Kantor Akuntan Publik KAP yangnbereputasi baik biasanya ditunjukan dengan KAP nasional yang berfiliasindengan KAP besar yang berlakuiuniversal, yang telah mengauditthampir semua perusahaannterbesar dan bersekala kecil. Return On Assets ROA Menurut S. Munawir 201489 besarnya Return On Assets dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu 1 Turnover dari operaring yaitu ringkat perputaran aktiva yang digunakan untuk kegiatan operasi. 2 Profit margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam presentasi dan jumlah penjualan bersih. Leverage Leverage merupakantpenilaian atastbesarnya aktivaiyang dimilikiiperusahaan yang berasalidari hutangidanimodal. Investorrakan berpikir jika mercka menginvestasikanisahamnya dalamiperusahaaniyang memilikiitingkatthutang yangitinggi, mereka tidakiakan untung. Menurut Kasmir 2014153 leverage merupakan rasioosolvabilitas atauurasio yang dipakai dalam mengukurrsejauh manaaaktifitas perusahaanndidanai menggunakannutang. Pengendalian Internal Menurut Romney, Romney, and Steinbart 2015226, pengendalian internal adalah proses yang dijalankan untuk menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan-tujuan pengendalian telah Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 27 dicapai. Pengendalian internal berperan vital dalam suatu entitas yaitu untuk mencegah dan mendeteksi tindak kecurangan serta mengawasi, mengarahkan, dan melindungi sumber daya. Penerapan system pengendalianiinternal secaraiketat, akanldiharapkan seluruh kegiatanioperasional perusahaanidapat berjalanidengan baikimenuju tercapainyaimaksimalisasi profit. Kerangka Konseptual & Pengembangan Hipotesis Kerangka Konseptual desi di atas panah masing2 variabel kasih H1 dstnya ya Pengembangan Hipotesis Komite Audit Menurut Carcello et al. 2011 menyatankan bahwa komite audit dengan anggota ahli keuangan dan akuntansi mengurangi kemungkinan penyajian kembali dimasa depan. Kehadiran keuangan yang signifikan dan keahlian akuntansi pada komite audit. Schmidt and Wilkins 2013 minyimpulkan hasil yang serupa yaitu komiteiaudit berpengaruhisignifikaniterhadap penyajianikembaliilaporanikeuangan. Menurut Sambuaga et al. 2021 menunjukan bahwa komite audit berpengaruh negatif terhadap penyajian kembali. Aswadi et al. 2014 mengumumkan bahwa alasan utama untuk temuan tidak signifikan adalah komite audit di Malaysia sangat dipengaruhi oleh manajemen. Penelitaian Eshagniya and Salehi 2017 tentangihubungan antaraikarakteristikikomite audittdenganiketerjadianirestatement dan haslnya berupatadanya hubunganinegatifisignifikan antaraiukuran komite audittdengan keterjadianirestatement. Berbeda pada penelitianiyang dilakukan oleh Tariverdi, Lashgari, and Jalalpour 2014 membuktikan komite audit yang independen berpengaruh signifikan terhadap financial restatement. H1 komite audit berpengaruh;signifikan positif terhadap’penyajian kembaliilaporan keuangan. KAP Big Four Menurut Hennes, Leone, and Miller 2012 perusahaan yang memilih auditor Big Four lebih cenderung memiliki auditor yang lebih besar, lebih kompleks operasi yang membutuhkan lebih banyak layanan audit dan membayar kualitas premium untuk auditor Big Four mampu memberikan layanan tersebut. KAP Big Four lebih banyak memiliki pengalaman dan karyawan sehingga laporan keuangan yang audit memiliki kualitas yang lebih baik. Zhou 2016 semakin tingginkualitas audit mengindikasikan bahwanperusahaan diauditnoleh KAPnBigmFour hasil laporan keuangan akan semakin baik, dan dengan hasil tersebut akan menigkatkan kualitas laporan keuangan dan kecil kemungkinan untuk melakukan penyajian kembali laporan keuangan. Maka dari beberapa penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa KAP Big Four berpengaruh positif terhadap penyajian kembali laporan keuangan. Return on Assets ROA X3 Pengendalian Internal X5 Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 28 H2 KAP Big Four memiliki pengaruh positif terhadap penyajian kembali laporan keuangan. Rasio Retrun on Assets ROA Menurut Akadiati, Victoria Ari Palma 2018 menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap penyajian kembali laporan keuangan. Salleh and Baatwah 2017 rasio ROA return on asset menunjukan adanya pengaruh negatif terhadap penyajian kembali laporan keuangan. Menurut Fang Gao 2016 tinggi profitabilitas, maka semakin tinggi efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan fasilitas perusahaan. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan negatif terhadap penyajian kembali laporan keuangan. H3 Retrun on Assets berpengaruh signifikan positif terhadap penyajian laporan keuangan. Laverage Huang and Scholz 2012 menganalisis karakteristik perusahaan yang melaporkan laba triwulan ataupun laba kuartalan dengan menunjukan hasil jika perusahaan yang menyajikan kembali terletak pada perusahaan yang lebih rendah, kurang menguntungkan, mempunyai hutang yang lebih besar reverage rendah, perkembangan yang lambat, serta mengalami ketidakpastian yang lebih sungguh-sungguh sehingga leverage berpengaruh terhadap penyajian kembali laporan keuangan. Penelitian oleh Ma, Zhang, and Yang 2015 yang menyatakan laverage berpengaruh positif terhadap restatement laporan keuangan. Serta penelitian oleh Sadegh 2021 menunjukkan bawa penelitiannya berpengaruh positif terhadap penyajian laporan keuangan. H4 Laverage berpengaruh signifikan positif terhadap penyajian laporan keuangan. Pengendalian Internal Pengendalian internal memiliki tingkat kualitas yang berbeda dan dapat menyebabkan berbagai pengaruh pada penyajian kembali Wang 2013. Perusahaan dengan kelemahan material tingkat perusahaan lebih mungkin menderita tingkat keparahan penyajian kembali yang lebih tinggi dari pada perusahaan dengan kelemahan material khusus akun Yu 2012. menunjukan bahwa pengendalian internal tidak secara langsung terkait dengan biaya ekuitas yang lebih tinggi Dhaliwal et al. 2011. Feng and Li 2016 bahwa pengendalian internal yang lemah atas pelaporan keuangan dikatakan dengan biaya utang yang lebih tinggi menunjukan potensi penyajian kembali. Hasilipenelitianiyang dilakukannoleh Riana 2014nmenunjukkan bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh terhadapipenyajianikembaliilaporanikeuangan. H5 Pengendalian Internal berpengaruh signifikan positif terhadap penyajian laporan keuangan. METODE PENELITIAN Populasi dan sampel Populasi penelitian ini adalah prusahaan Jasa Non-Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada periode 2016 sampai 2019. Pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dari sumber data dengan berbagai recovery. Dalam penelitian ini didapatkan 144 perusahaaniyang sesuaiidengan kriteria penelitianiyang akaniditeliti. Tabel 1. Populasi dan Kriteria Sampel Kriteria Sampel Penelitian Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 29 Perusahaan Jasa Non-Keuangan yang terdaftar di Brusa Efek Indonesia tahun 2017-2019. Perusahaan Jasa Non-Keuangan yang menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang dollar Perusahaan Jasa Non-Keuangan yang tidak secara konsisten menerbitkan laporan keuangan tahunan annual report yang berakhir pada tanggal 31 Desember selama periode pengamatan 2017-2019. Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria sempel penelitian Total sampel dalam empat tahun penelitian Jumlah sampel yang digunakan selama tahun 2016-2019 Sumber Olahan Penulis 2021 Teknik pengumpulan data Penelitianiiniimenggunakan metodeekuantitatif. Penelitian ini menggunakan dan variable terikat yaitu Restatement, dan variabel bebas yaitu Komite Audit, KAP Big Four, Return on Assets ROA, Leverage DER, dan Pengendalian Internal. Data untuk penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan perusahaan Jasa Non-Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada periode 2016 sampai 2019. Pengukuran Variabel Tabel 2. Tabel Pengukuran Variabel Nama Variabel dan Simbol Variabel Variable restatementtdiukur menggunakan dummy, angka 1 apabila perusahaan melakukan restatement, 0 apabila perusahaan tidak melakukan restatement. Variabel Komite Audit diukur dengan rumus sebagai berikut    Untuk penelitian ini diukur menggunakan variable dummy, nilai 1 diberikan bagi perusahaan yang diperiksa oleh KAP non Big Four dan 0 yang tidak diperiksa oleh KAP Big Four. Variabel8 ROA*diukur dengan rumus sebagai berikut     Variabel DER diukur dengan rumus sebagai berikut     Untuk penelitian ini diukurrmenggunakan variable dummy, angka 1 apabila*perusahaan*melakukan pengendalian internal, sedangkan angka 0 apabila perusahaan tidak melakukan pengendalian internal. Sumber Olahan Penulis 2021 Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 30 Metode Analisis Data Analisis Regresi Logistic Penelitianiini menggunakan alat ujiihipotesis analisis regresii logistic karena variable dependen merupakan variable dummy. Metode regresi logistic menggunakan model prediksi sebagai berikut   α + β₁ AUD+ β₂ AUD_SIZE + β₃ ROA + β₄LEV₄ + β₅PENG + e Keterangan Y = Variabel dependen yaitu Restatement yang diukur dengan variable dummy, angka 1 apabila perusahaan melakukan restatement, 0 apabila perusahaan tidak melakukan restatement. a = Kostanta β₁-₅ = Koefesien regresivariabel independen AUD = Komite Audit AUD_SIZE = KAP Big Four ROA = Return on Assets ROA LEV = Leverage DER PENG = Pengendalian Internal e = Error Uji Hosmer dan Lemeshow’s Goodness of Fit Penguji Hosmerrdan Lemeshow’ssGoodnesssoff Fitt dipakai untukkmengujiikelayakan modellregresi Model regresi dikatakn layak apabila hipotesis nol 0 sesuaiidengan modellatau tidakkterdapattperbdaan antra model dan data, sehingga’model dinyatakan fitt. uji statistik. Hosmer dan Lemeshow’s Goodness off Fitt menunjukn lebih’besar dari maka 0 diterima. Uji Kelayakan Keseluruhan Model Kelayakan keseluruhan modelldilakukan untuk mengujiihipotesis nol 0 dan hipotesis alternative. Statistik – 2Log Likehood disebut juga dengan likehood raasio x², derajattkebebasan n-q dilambangkan dengan x², jumlah parameter dalam model dilambangkan dengan q. Pengujian kelayakan keseluruhan model dilakukan dengan membandingkan nilai –2 Log Likehood variabel dependen block number = 0 dengan variabel independen block number = 1. Apabila – 2 Log Likehood variabel dependen block number = 0 > -2 Log Likehood variabel independen block number = 1 maka keseluruhan modellmenunjukan hasillregresi yang baik. Koefisien Determinasi Nagelkereke’s R Square Koefisien determinasi menunjukan sejauh mana modellmampu menggunaka’variabel independen untuk menjelaskan variabelldependen dalam suatu penelitian. NilaiiNagelkereke’ Squareediinterprestasikan menggunakan R² pada multiplerregression. Apabila model mendekati angka satu 1 makaimodel dianggapigoodness off fitt sedangkan apabila modellmendekati angka nol 0 makaimodel tidakigoodness off fit. Pengujian Signifikansi Koefisiensi Regresi Pengujianisignifikansi koefisiensi regresi dipakai untuk menguji digunakan oleh peneliti untuknmenguji apakahhvariabel independennmempunyai pengaruhtterhadap kemungkinan Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 31 terjadinya laporan keuangan restatement. Hasil uji signifikan diambil dengan cara melihat probabilitas p-value apakah berada dalam tingkat signifikan alfa a senilai senilai; 1. Nilai p-value > α, makaahipotesissalternative’diitolak hipotesis;nol 2. Nilai p-value < α, makaahipotesissalternative’diterima hipotesis;nol Uji Parsial Pengujian ini dilakuka agar dapat mengetahui apakah setiap variabelnindependen yaitu KomiteeAudit, Return on Assets ROA, KAP Big Four, Leverage DER, dan Pengendalian Internal berpengaruhtterhadap variabelldependen yaiturrestatement. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Statistik Deskriptif Bedasarkan hasil ldatai yangi telahidiolah dengan bantuan SPSS diperoleh hasil perhitungan sebagaiiberikut Variabel AUD mempunyai minimum nilai sebesar pada perusahaan Jasa non-Keuangan, sedangkan maksimum nilai sebesar dengan rata-rata nilai serta nilai standar deviansi yang diperoleh sebesar lebih kecil dari nilai mean yang artinya data kurang bervariasi. Variabel AUD_SIZE mempunyai minimum nilai sebesar pada perusahaan Jasa non-Keuangan, sedangkan maksimum nilai sebesar dengan rata-rata nilai serta nilai standar deviansi yang diperoleh sebesar sebesar lebih besar dari nilai mean yang artinya data sudah bervariasi. Variabel ROA mempunyai minimum nilai sebesar pada perusahaan Jasa non-Keuangan, sedangkan maksimum nilai sebesar dengan rata-rata nilai serta nilai standar deviansi yang diperoleh sebesar lebih besar dari nilai mean yang artinya data sudah bervariasi. Variabel LEV mempunyai minimum nilai sebesar pada perusahaan Jasa non-Keuangan, sedangkan maksimum nilai sebesar dengan rata-rata nilai serta nilai standar deviansi yang diperoleh sebesar lebih besar dari nilai mean yang artinya data sudah bervariasi. Variabel PENG mempunyai minimum nilai sebesar 0 pada perusahaan Jasa non-Keuangan, sedangkan maksimum nilai sebesar 1 dengan rata-rata nilai serta nilai standar deviansi yang diperoleh sebesar lebih kecil dari nilai mean yang artinya data kurang bervariasi. Tabel 3. Hasil Frekuensi Restatement 0=Tidak Restatement, 1= Restatement Sumber Data diolah 2021 Pada menunjukan bahwa terdapat 92 perusaan yang tidak melakukan restatement dengan jumlah persentase sebesar dan 52 sampel melakukan restatement dengan jumlah persentase sebesar dari keseluruhan perusahaan yang dijadikan sampel. Uji Hipotesis Uji Hosmer dan Lemeshow’s Goodness of Fit Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 32 Tabel 4. Hasil Pengujian Goodness of Fit Sumber Data diolah 2021 menunjukan uji Hosmer dan Lemeshow’s Goodnes off Fitt. Apabila nilaiistatistik Hosmerrdan Lemeshow’s Goodnes off = hipotesissawallH0 diterimaiyangiberartiisecaraistatistifftidakiterdapattperbedaaniyangisignifikaniantara klasifikasii yangidiprediksiidenganiklasifikasiiyang diamati. Hasil iniimenjelaskan bahwaimodellregresi menunjukan data yang cukupidanllayak untuk dipakai pada analisisiselanjunya. Dariihasill pengujianididaptkan Chi-squareisebesar dengan tingkat sig serta df 8. Sehingga dapat disimpulkan model diterima karena cocok atau sesuai dan mampuimemprediksiinilaii observasinya. Uji Kelayakan Keseluruhan Model Kelayakanikeseluruhanimodelidenganlmembandingkaniantarai-2LoglLikehood padaisaatt modelldimasukan ikonstanta dengani-2LoglLikehood Block number = 0, dan ketika model dimasukan dengan konsata danivariabel independen -2Log Likehood*Block number = 1. Hasillkelayakanikeseluruhanimodelldapat dilihat dalam table berikut Tabel 5. -2Log Likehood Block number = 0 Sumber Data diolah 2021 Tabel 6. -2Log Likehood Block number = 1 Sumber Data diolah 2021 dan menunjukan adanya penurunan nilai - 2 Log Likehood pada Block number 0 yaitu yang lebih tinggi dibandingkan nilai - 2 Log Likehood pada Block number 1 dengan nilai Bedasarkan pengujian, dengan penurunan - 2 Log Likehood, ini menunjukan regresi yang baik. Tabel 7. Omnibus Tests of Model Coefficients Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 33 Sumber Data diolah 2021 Tabel tersebut menjelaskan adanya penurunan nilai -2Log Likehood sebesar d yang lebihnkecil dari Nilainsignifikan menunjukan adanya pengaruh signifikan dari lima variabel yaitu Komite Audit, Return on Assets ROA, KAP Big Four, Leverage DER, dan Pengendalian Internal yang secara bersama-sama memprediksi terjadinya restatement pada suatu perusahaan. Koefisien Determinasi Nagelkereke’s R Square Tabel 8. Nagelkereke’s R Square Sumber Data diolah 2021 Tabel tersebut menunjukan nilai Nagelkereke’s R Square sebesar atau 18% yang artinya variabeliindependen yaitu komitenaudit, returnnonaassetsiroa, KAP big four,lleverage der, dan pengendalian internal mampu;menjelaskan variabilitas dependen’yaitu restatement,sebesar 18% dan’sisanya 82% dijelaskan’oleh faktor-faktor,lain yang;diluardari diteliti,atau diluar’model. Pengujian Secara Parsial Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi logistic dengan menggunakan program SPSS Statistical Package for Social Science untuk mengetahui secara parsial masing-masing variabeliindependen yaitu komiteeaudit, returnnonaassetsiroa, KAP big four,lleverage der, dan pengendalian internal terhadap variabel dependen yaitu restatement. Tabel 9. Variables in the Equation a. Variabels entered on step 1 AUD, AUD_SIZE, ROA, LEV, PENG Sumber Data diolah 2021 Bedasarkan tabel diatas pengujian persamaan regresi logistic sebagai berikut    + AUD + AUD_SIZE + ROA + LEV + PENG + e Variabel Komite Audit tidak berpengaruh signifikan positif terhadap restatement. H1 ditolak. Bedasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa komite audit tidak dapat memastikan penurunan perlakuan restatement dengan alasan bahwa sesuai aturan OJK masing-masing perushaan telah membentuk independensi komite audit yang berasal dari pihak luar sehingga tidak ada pembeda yang dapat melihat perusahaan yang memang memanfaatkan Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 34 independensi dalam melakukan tugasnya atau hanya untuk memenuhi peraturan yang berlaku. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan. Schmidt and Wilkins 2013 yang minyimpulkan bahwa komite audit berpengaruh signifikan terhadap penyajian kembali laporan keuangan. Variabel KAP Big Four tidak berpengaruh signifikan positif terhadap restatement. H2 ditolak, bahwa semakin tinggi kualitas audit mengindikasikan bahwa perusahaan diaudit oleh KAP Big Four hasil laporan keuangan akan semakin baik, dan dengan hasil tersebut akan menigkatkan kualitas laporan keuangan dan semakin kecil kemungkinan untuk melakukan penyajian kembali laporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Zhou 2016 yang menunjukan bahwa KAP Big Four berpengaruh positif terhadap penyajian kembali laporan keuangan. Variabel*Return on Assets ROA*tidak berpengaruh signifikan positif terhadap restatement. H3 ditolak, bahwa semakin tinggi ROA semakin efesien operasional perusahaan dan sebaliknya. ROA yang positif menunjukan bahwa dari total asset yang digunakan untuk operasional perushaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Hasillpenelitian iniikonsisten denganipenelitian yangitelah dilakukanioleh Akadiati, Victoria Ari Palma 2018, Salleh and Baatwah 2017 dan Fang Gao 2016 menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap penyajian kembali laporan keuangan. Variabel Leverage berpengaruh signifikan positif terhadap restatement. H4 diterima, bahwa perusahaan yang menyajikan kembali berada pada perusahaan yang lebih kecil, kurang menguntungkan, memiliki hutang yang lebih tinggi leverage rendah, pertumbuhan yang lambat, dan menghadapi ketidakpastian yang lebih serius. Hasillpenelitian iniikonsisten dengan penelitianiyang telahidilakukanioleh Ma et al. 2015 dan Othman 2018 yangimenyatakan bahwailaverage berpengaruhlpositif terhadapirestatement laporanikeuangan. Variabel Pengendalian Internal berpengaruhisignifikan positif terhadaplrestatement. H5 diterima bahwaidengan diterapkannyaisistem pengendalianiinternal akanimeningkatkan keandalanilaporan keuangantyang merupakanisalah satuiprasyarat normatiffyang diperlukan agarrlaporan keuanganiperusahaan dapattmemenuhi kualitasiyangidikehendaki. Perusahaan dengan kelemahan material tingkat perusahaan lebih mungkin menderita tingkat keparahan penyajian kembali yang lebih tinggi dari pada perusahaan dengan kelemahan material khusus akun. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian oleh Feng and Li 2016, Syamsuar 2014, Dhaliwal et al. 2011 dan Riana 2014 yang menyatakan bahwa pengendalian internal berpengaruh signifikan positif terhadap restatement laporan keuangan perusahaan. SIMPULAN Kesimpulan Bedasarakan pengujian dan analisis hipotesis dapat disimpulkan bahwa hanya variabel leverage dan pengendalian internal yang berpengaruh signifikan positif terhadap restatement laporan keuangan. Dengan kata lain perusahaan yang memiliki hutang yang tinggi dan pengendalian internal yang rendah memungkinkan terjadinya restatement. Sedangkan untuk komite audit, kap big four dan return on assets roa tidak berpengaruh signifikan positif terhadap restatement. Komite audit dengan anggota ahli keuangan dan akuntansi mengurangi kemungkinan penyajian kembali. Perusahaan yang megunakan kap big four mempunyai kemampuan yang lebih baik dengan melakukan audit dibandingkan non-big four, sehingga mampu menghaslikan kualitas audit yang lebih tinggi dan dengan kata lain memungkinkan terhindar dari terjadinya restatement. Sedangkan roaiberkaitan denganilaba bersihkperusahaanmdan pengenaanmpajak penghasilanmuntuk WajibmPajak Badanmsehingga Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 35 semakinntinggi rasio ini, semakinnbaik performaiperusahaan dengan asset dalam memperoleh laba bersih, hal tersebut memungkinkan terhidar dari terjadinya restatement. Saran Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas sampel penelitian agar lebih valid, menambah periode penelitian untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat, dapat menambah variabel non-keuangan lain yang memiliki hubungan dengan restatement seperti growth, keahlian keuangan komite audit, dan board size. Indonesia masihnsedikit sehinggandapatn memberikannpeluang bagi penelitiiselanutnya untuk mengembangkan risettpenelitian tentanggrestatement pada jenissperusahaan yangnberbeda dan populasiiyang berbedaijuga. DAFTAR PUSTAKA Akadiati, Victoria Ari Palma. 2018. “Analisis Karakteristik Perusahaan Dan Pergantian Auditor Terhadap Restatemen.” Gentiaras Manajemen Dan Akuntansi X101–12. Arens A. Alvin, Randal J. Elde. dan mark S. Beasle. 2015. Auditing Dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi. Edisi Lima. edited by J. 1. Jakarta Erlangga. Aswadi, Effiezal, Abdul Wahab, Willie E. Gist, Wan Zurina, and Nik Abdul. 2014. “Characteristics of Non-Audit Services and Financial Restatements in Malaysia.” Journal Of Contemporary Accounting And Economics. doi Aziz, Nurul Fatma, Muzrifah Mohamed, Suhaily Hasnan, Norfarhani Sulaiman, and Rozainun Abdul Aziz. 2017. “Ownership Structure and Financial Restatement in Malaysia.” Pertanika Journal of Social Sciences and Humanities 25S227–36. Carcello, Joseph V., Terry L. Neal, Zoe Vonna Palmrose, and Susan Scholz. 2011. “CEO Involvement in Selecting Board Members, Audit Committee Effectiveness, and Restatements.” Contemporary Accounting Research 282396–430. doi Chandra, Budi. 2020. “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penyajian Kembali Laporan Keuangan.” Akuntansi Dan Manajemen 1521–16. doi Chen, Huili, Zhihong Chen, Dan S. Dhaliwal, and Yuan Huang. 2020. “Accounting Restatements and Corporate Cash Policy.” Journal of Accounting, Auditing and Finance 352290–317. doi Connelly, Brian L., S. Trevis Certo, R. Duane Ireland, and Christopher R. Reutzel. 2011. “Signaling Theory A Review and Assessment.” Journal of Management 37139–67. doi Dhaliwal, And, Chris E. Hogan, Michael S. Wilkins, and Michael Wilkins. 2011. “Internal Control Disclosures, Monitoring, and the Cost of Debt.” Accounting Review 841131–56. doi Eshagniya, Azam, and Mahdi Salehi. 2017. “The Impact of Fi Nancial Restatement on Auditor Changes Iranian Evidence.” Asia Pacific Journal of Innovation and Entrepreneurship 113366–90. doi Fang Gao, Xin Zhao. 2016. “Review and Enlightenment of Financial Restatement.” International Conference on Social Science and Higher Education 18Icsshe214–17. doi doi Feng, Mei, and Chan Li. 2016. “Restatement of 404 Internal Control Opinions.” SSRN Electronic Journal. Hasnan, Suhaily, Mardhiahtul Huda Mohd Razali, and Alfiatul Rohmah Mohamed Hussain. 2020. Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 36 “The Effect of Corporate Governance and Firm-Specific Characteristics on the Incidence of Financial Restatement.” Journal of Financial Crime 281244–67. doi Hennes, K., A. Leone, and B. Miller. 2012. “Auditor Dismissals After Accounting Restatements.” SSRN Electronic Journal. doi Huang, Ying, and Susan Scholz. 2012. “Evidence on the Association between Financial Restatements and Auditor Resignations.” Accounting Horizons 263436–64. doi Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta PT. Rajagrafindo Persada. Kusumo, Ridho Widi. 2014. “Analisis Pengaruh Karakteristik Corporate Governance Terhadap Keterjadian Restatement.” Journal of Accounting 31–11. Ma, Chen, Junrui Zhang, and Bei Yang. 2015. “Financial Restatement and Auditor Dismissal.” China Journal of Accounting Studies 33209–29. doi Mao, Yazhi. 2018. “Financial Restatement Research Literature Review.” Modern Economy 09122092–2103. doi Othman, Intan Waheedah. 2018. “Predicting Forced Financial Restatement Evidence from the Malaysian Capital Marke.” Durham E-Theses. Otoritas Jasa Keuangan. 2015. “Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia.” Pathak, Seemantini, Codou Samba, and Mengge Li. 2020. “Audit Committee Diversity and Financial Restatements.” Journal of Management and Governance 2511899–931. doi Ravenscraft, Julia K. 2015. “Impact Of Investor Relations On Stock Performance Surrounding Restatement Announcements.” Journal Accounting 651228–32. Riana, Susilawati &. D. S. 2014. “Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Sistem Pengendalian Intern Sebagai Anteseden Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.” Urnal STAR–Study & Accounting Research 1111693–4482. Romney, Marshall B., Marshall B. Romney, and Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi keti. Jakarta Salemba Empat. S. Munawir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta Liberty. Sadegh, Mohammad. 2021. “The Effect of Audit Committee Characteristics and Auditor Changes on Financial Restatement in Iran El Efecto de Las Características Del Comité de Auditoría y Los Cambios de Auditor En El Restabelcimiento Financiero En Irán.” Jurnal Economia 31397–416. Salleh, Zalailah, and Saeed Baatwah. 2017. “Audit Committee Financial Expertise and Audit Report Lag Malaysia Further Insight.” Sian Journal of Accounting and Governance 812137–50. doi Sambuaga, Elfina Astrella, Chelsea Chen, Kristina Fransiska, and Jeanette Yovanka. 2021. “Financial Restatement Period Internal and External Auditing Mechanism.” The Indonesian Journal of Accounting Research 240152–74. doi Schmidt, Jaime, and Michael S. Wilkins. 2013. “Bringing Darkness to Light The Influence of Auditor Quality and Audit Committee Expertise on the Timeliness of Financial Statement Restatement Disclosures.” Auditing 321221–44. doi Siregar, Nolita Yeni, and Fitria Rahayu. 2018. “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Restatement Dan Dampaknya Terhadap Harga Saham.” Jurnal Ilmiah Esai 12271. doi Syamsuar. 2014. “Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Penerapan Sistem Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 37 Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah Pada SKPK Aceh Besar.” Tariverdi, Yadollah, Zahra Lashgari, and Maryam Jalalpour. 2014. “Investigations of Effect of Institutional Shareholders , Ownership Concentration , Return of Assets and Discretionary Accruals on Restatement of Financial Statements.” International Research Journal of Applied and Basic Sciences 88986–92. Wan Mohammad, Wan Masliza, Shaista Wasiuzzaman, Seyed Shahriar Morsali, and Rapiah Mohd Zaini. 2018. “The Effect of Audit Committee Characteristics on Financial Restatements in Malaysia.” Journal of Asia-Pacific Business 1914–22. doi Wang, Ya-fang. 2013. “Internal Control And Financial Quality.” Accounting & Taxation 5119–28. 2019. “Kejanggalan Pada Laporan Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk GIAA.” 2020. “Lapkeu 2016 Asabri Di-Restatement, Laba Menguap Rp 421 M.” Yu, Gwen. 2012. “Admitting Mistakes Home Country Effect on the Reliability of Restatement Reporting.” Accounting Review 13–034. doi Zhou, Nan. 2016. “The Effect of Employee Treatment Policies on Internal Control Weaknesses and Financial Restatements.” Accounting Review 9141167–94. doi ... Pada penelitian [12] dijelaskan bahwa penyajian kembali laporan keuangan dapat mempengaruhi kinerja ROA yang semakin baik namun tidak memiliki kesamaan degnan penelitian yang dilakukan oleh [15] dan [16] bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap penyajian kembali atau restatement. ...... Rest = α + β₁ AUD_SIZE + β₂ PER + β₃ LEV + β₄ ROA + β₅ CR + β6 PI + eTabel 4 Uji Goodness of Fit Model restatement sesuai dengan hasil penelitian[15] dan[16] bahwa perusahaan memiliki ROA yang dianggap baik maka tidak memilik pengaruh atas restatemen karena perusahaan mampu dalam mengelola profitablitasnya atas kewajiban jangka panjang dan pendek perusahaan. Kinerja ROA yang baik akan menghindari motivasi melakukan manipulasi dan penyajian laporan keuangan. ...The aim of this research is to re-investigate the trend of the impact of the restatement on financial statements. The research method employed was logistic linear regression. There is a significant effect on KAP Big 4, CEO turnover, CR, and internal control which cause restatement and disrupt the quality of financial statement presentation. The issuer obtains funding from debt with interest included in fixed costs. Potential profit from investors can be developed for assets. Investors can pay attention to the presentation of restatements using a retrospective application. Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki kembali tren dampak penyajian kembali Restatement terhadap laporan keuangan. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi linier logistik. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap KAP Big 4, pergantian CEO, CR, dan pengendalian internal yang menyebabkan terjadinya penyajian kembali dan mengganggu kualitas penyajian laporan keuangan. Emiten memperoleh pendanaan dari utang dengan bunga yang termasuk dalam fixed biaya, sehingga potensi keuntungan dari investor dapat dikembangkan untuk aset. Investor dapat memperhatikan penyajian penyajian kembali dengan menggunakan aplikasi retrospektif. Elfina Astrella SambuagaChelsea ChenKristina FransiskaJeanette YovankaThe purpose of this study is to empirically scrutinize the effects of audit quality, audit report lag, and audit committee characteristics on the length of financial restatements. The population analyzed in this study involved companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2016 to 2018. A purposive sampling technique was employed in this research, and the total sample was 153 observations. Multiple regression analysis indicates that audit quality, audit report lag, and audit committee characteristics are statistically significant toward the length of financial restatements. The audit committee characteristic and audit report lag compress the length of financial restatements, while the audit quality extends the length of financial This paper aims to examine the effects of corporate governance and firm-specific characteristics on the incidence of financial restatement among Malaysian public listed firms. Design/methodology/approach The elements of corporate governance consist of board size, board independence, multiple directorships, audit committee expertise, external audit quality and executive compensation. Meanwhile, the firm-specific characteristics consist of firm age, firm performance, firm leverage and firm liquidity. The agency theory has been used to guide the study. This study used a matched-pair sample that consisted of a sample of 49 restatement firms and 98 non-restatement firms between the years 2011 and 2016. Univariate t -test and Pearson correlation and multivariate logistic regression statistical techniques were used to test the hypotheses. Findings The results show that there is a negative and significant relationship between executive compensation and firm performance, and the incidence of financial restatement. In addition, there is a positive and significant relationship between firm leverage and the incidence of financial restatement. However, the other corporate governance and firm-specific characteristic variables included in the study were found to be insignificant with the incidence of financial restatement. This paper provides evidence that some form of corporate governance mechanisms and firm-specific characteristics, particularly executive compensation, firm performance and firm leverage, may influence the direction and magnitude of the incidence of financial restatement. The findings indicate that optimal executive incentives may align management interests with those of shareholders. In addition, greater performance and lower leverage levels minimise firms’ financial pressure and debt covenant violation risk, which may reduce the management tendency to misstate the financial statement, and consequently, minimise the likelihood of financial restatement. Originality/value The main value of this paper is the effect of corporate governance and firm-specific characteristics on the likelihood of financial restatement in Malaysia. The findings of this study provide useful insights for regulators to improve and reconsider the current regulations on corporate governance study investigates the influence of audit committee characteristics on the likelihood of financial restatements by firms in Malaysia. Annual reports of 350 firms that have restated their financial statements in the year 2008 and 2009 are analyzed. An additional 350 firms that did not restate their financial statements are considered, resulting in a total of 700 observations. Regression analysis identifies audit committee characteristics such as its independence, size, expertise and activity as statistically significant in explaining the likelihood of financial restatements. This article highlights the important role of the audit committee in mitigating financial restatements by firms in Eshagniya Mahdi SalehiPurpose This paper aims to examine the effect of financial restatement on changing the auditor in the following years. Design/methodology/approach The study uses data of 105 companies 735 company-years listed on the Tehran Stock Exchange collected during the period 2008-2014. Logistic regression is used to test the hypotheses. Findings The results of hypotheses present that restatement does not cause auditor changes and that as the severity of a restatement increases, the auditor change in the following year of restatement also does not increase. Restating companies having strong governance do not go for auditor changes as compared with other companies. In addition, in companies that are restating, non-big auditor changes are not more likely than a big auditor. Also, in companies restating simultaneous with a CEO turnover, there is no possibility of auditor change. Furthermore, multinomial logistic regression showed that the adjustments resulting from the correction of errors and changes in procedures and the amount of adjustments do not cause auditor change in the following year. So, the results have shown that the restatement is not an important factor in changing auditor the next year. Originality/value The current study analyses the impact of financial restatement on auditor changes in a deep manner in a developing country like purpose of this study is to study the effect of ownership structure on financial restatement of companies in Kuala Lumpur Stock Exchange KLSE, with the aim to give a reference to strengthen the corporate governance and improve the quality of financial information. The authors investigated the relationship between ownership structure and financial restatements of listed companies from 2005 to 2013. Using 5 types of ownership, managerial, government, institutional, family and foreign ownership, the results revealed that the financial restatement was negatively and significantly associated with managerial ownership and foreign ownership. The contribution of this study could lead to potential space in creating governance list on strengthening Malaysian current reporting standards and regulations audit and financial reporting quality research suggest that audit committee financial expertise is a crucial ingredient for high quality financial reports. However, Malaysian literature has reported no association between audit committee financial expertise and audit report timeliness. Using audit report lag, we examined whether Malaysian audit committee financial expertise is relevant for financial reporting timeliness. Using data from 2005 to 2011 from the top 100 Malaysian companies and the fixed effects panel data approach, we find that audit committee financial expertise is not significantly associated with audit report lag proxies. We further examined this issue with the basic premise that audit committee independence enhances the role of audit committee financial expertise. However, the interaction between these mechanisms shows an insignificant association. Additional investigation reveals that these results are driven by the lack of independence on Malaysian boards. We also find evidence suggesting that neither a large number of subsidiaries nor the quality of financial reporting sufficiently justify the recent Malaysian reforms relating to the financial reporting ChandraThe purpose of this study is to examine the characteristics of the audit committee, leverage, number of subsidiaries, percentage of foreign subsidiaries, percentage of non-executive directors, expertise of the board of directors, board size, and growth on the restatement of financial statements by using company data listed on the Indonesian Stock Exchange IDX. Using a purposive sampling method that has several criteria to collect company data from 2014-2018 and test the data with the logistic regression test method. The conclusion is that there is an influence between the size of the audit committee, the number of subsidiaries, and the percentage of non-executive directors with the restatement of financial statements. While the audit committee independence variables, audit committee meetings, audit committee expertise, leverage, percentage of foreign subsidiaries, board of directors expertise, board size, and growth do not affect the restatement of financial statements. Nolita Yeni SiregarFitria RahayuThis study aims to prove empirically the influence of corporate governance proxied by the size of the board of commissioners, the independence of the board of commissioners, the size of the audit committee, managerial share ownership and institutional share ownership as well as its impact on stock prices. The data used in this research is secondary data. The population in this study is a public listed company listed on the Indonesia Stock Exchange period 2013-2015. The analysis technique used is logistic regression analysis. The test results prove that the size of the board of commissioners, the size of the audit committee and managerial share ownership, negatively negatively affect the restatement, while the independence of the board of commissioners and institutional ownership have no significant significant effect on the restatement and restatement negatively effect on stock a difference-in-differences approach, we find that the cash holdings of firms increase significantly after announcements of irregularity-related restatements. The increase is larger for firms with a higher demand for precautionary savings and is smaller for firms with less pronounced increase in shareholder control after the restatements. Investments and repurchases of irregularity firms become more sensitive to excess cash after the restatements. In addition, we find that the market value of cash holdings increases after restatements. Overall, the evidence suggests that strengthened shareholder control reduces cash holdings, but this effect is weaker than the increase in cash holdings due to exacerbated precautionary savings concerns. Our study contributes to the literature on the effect of financial reporting credibility on real corporate decisions. Cara pembuatan laporan keuangan dalam perusahaan jasa pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan perusahaan barang. Kedua laporan ini sama-sama berbentuk catatan aktivitas keuangan periode tertentu. Di bawah ialah contoh laporan keuangan perusahaan jasa. Salah satu cara mengelola keuangan hingga membuat laporan perusahaan jasa maupun dagang adalah dengan menggunakan alat bantu teknologi, yaitu software akuntansi. Sebelum masuk dalam masing-masing contoh laporan keuangan perusahaan jasa, maka ketahui terlebih dahulu komponen di dalamnya. Adapun beberapa diantaranya yakni laporan laba rugi, laporan neraca, laporan hutang, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Karakteristik Laporan Keuangan yang Baik Karakteristik laporan keuangan perusahaan jasa merupakan komponen yang penting untuk dipahami sebelum banyak membahas mengenai contoh laporan keuangan perusahan jasa. Adapun beberapa karakteristik yang harus dipenuhi dalam penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut 1. Mudah Dipahami Karakteristik atau indikator pertama yang harus terpenuhi dalam laporan keuangan yang baik adalah mudah dipahami. Dalam hal ini, informasi yang ada di dalamnya harus mudah dipahami, baik itu oleh pembuat atau pemakai. Pastikan semua pencatatan akan transaksi yang ada di dalamnya bisa dimengerti oleh setiap orang yang membacanya, mengingat tidak menutup kemungkinan laporan keuangan ini dibaca oleh pimpinan atau divisi lain dalam perusahaan. Jika laporan bisa dibaca dan dipahami dengan baik, maka strategi dan perencanaan perusahaan kedepannya juga semakin jelas. Selain itu, pembukuan dan arsip keuangan juga akan lebih mudah dilakukan. 2. Relevan Karakteristik selanjutnya yakni laporan harus relevan atau sesuai. Dalam hal ini, relevan berarti laporan sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga memungkinkan untuk dijadikan sebagai acuan pengambilan keputusan dan kebijakan baru. Semakin sesuai atau laporan dibuat, maka semakin besar pula kemungkinan untuk perbaikan aspek-aspek perusahaan lainnya. 3. Handal Selain mudah dipahami dan relevan, laporan keuangan juga harus dibuat dengan handal atau tepat sasaran. Adapun tiga kriteria yang dimaksudkan dalam istilah handal ialah jujur, netral atau tidak memihak pihak manapun dan dapat diverifikasi atau dibuktikan kebenarannya. 4. Dapat Dibandingkan Dapat dibandingkan berarti bahwa laporan keuangan yang dibuat harus bisa menjadi indikator pembanding untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja. Dalam hal ini, pemakai juga bisa membandingkan laporan keuangan tiap-tiap perusahaan guna mengevaluasi posisi keuangan secara relatif dan kinerja perusahaan. Dengan begitu, penyajian informasi dan data harus dilakukan secara konsisten. Setelah memahami mengenai karakteristik laporan keuangan yang baik, maka pembahasan selanjutnya yakni contoh laporan keuangan perusahan jasa yang terbagi dalam beberapa jenis. Kenali Pentingnya Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa yang Berkualitas Laporan keuangan perusahaan jasa yang baik memiliki peranan penting dalam kemajuan dan pengembangan perusahaan. Melalui arsip keuangan yang terorganisir dengan baik, maka perencanaan dan kebijakan perusahaan kedepannya lebih mudah diperoleh. Itu sebabnya, memahami komponen-komponen dan format penyusunan laporan menjadi suatu hal yang penting. Salah satu cara mudah untuk memahaminya yakni dengan mempelajari contoh laporan keuangan untuk perusahaan jasa yang sudah ada. Penyusunan laporan keuangan juga dapat dilakukan dengan mudah, singkat dan cepat melalui software laporan keuangan perusahaan untuk menghindari terjadinya human error saat input data. Mencoba membuat contoh laporan keuangan ini menjadi aspek penting mengingat pemahaman materi saja kadang kurang lengkap tanpa disertai praktik langsung dalam pembuatannya. Dibawah ini adalah beberapa contoh laporan keuangan perusahaan jasa beserta penjelasan lengkapnya. Baca Juga Cara Paling Mudah Membuat Laporan Keuangan UMKM Dengan Aplikasi Pengertian, Komponen Penyusun dan Contoh Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan perusahaan jasa yang menyajikan total pendapatan dan beban yang diperoleh perusahaan dalam satu periode akuntansi. Laporan laba rugi ini pada umumnya dibuat dalam akhir periode perusahaan untuk melihat performa suatu perusahaan selama satu periode. Berikut ialah beberapa komponen yang harus ada dalam laporan laba rugi 1. Pendapatan Pendapatan dalam aktivitas perusahaan jasa diakui ketika transaksi terjadi di counter penjualan, sedangkan pendapatan dari penyelenggaraan diakui ketika transaksi telah selesai dilakukan. 2. Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan HPP atau kerap disebut Cost of Good Sold merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan langsung untuk memperoleh jasa yang dijual. HPP ini merupakan wujud dari beban pokok pendapatan dari paket jasa yang telah terjual. 3. Beban Usaha Beban usaha merupakan komponen bisnis yang terbagi dalam beberapa jenis yakni beban penjualan yang terdiri dari promosi dan iklan. Selanjutnya yakni beban umum dan beban administrasi berupa gaji, tunjangan, sewa gedung, pos, jasa telekomunikasi dan penyusutan. Selain itu, beberapa hal lain yang termasuk di dalamnya yakni biaya BBM dan parkir, biaya listrik, kebersihan, keamanan, pemeliharaan, perizinan, percetakan, asuransi dan masih banyak lagi. Model Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Laba Rugi Sebelum masuk dalam contoh laporan keuangan perusahaan jasa laba rugi, maka tidak kalah pentingnya untuk memahami pula terkait bentuk dan model penyajian laporan tersebut. Di bawah ini beberapa diantaranya 1. Single Step Bentuk laporan laba rugi yang pertama yakni single step dimana didalamnya terdapat penjumlahan seluruh pendapatan dan beban yang diperoleh perusahaan selama satu periode. Setelah diketahui jumlahnya, maka dihitung selisih dari pendapatan dan beban untuk mengetahui jumlahnya sekaligus menentukan perusahan mendapatkan laba atau justru memperoleh kerugian. 2. Bertahap Multiple Step Bentuk kedua ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan bentuk sebelumnya yakni single step, hanya saja terdapat pengelompokan pendapatan dan beban sesuai dengan jenis-jenisnya. Seperti misalnya pendapatan yang diperoleh dari hasil usaha dan pendapatan dari luar bisnis, maka keduanya menempati letak yang berbeda karena telah dikelompokkan sendiri-sendiri sesuai dengan jenisnya. Sama halnya dengan beban dimana pengelompokannya juga didasarkan pada perolehannya yakni dari salam bisnis maupun dari luar bisnis. Setelah dikelompokkan sesuai dengan jenisnya, maka bisa dijumlahkan dan diketahui selisih dari pendapatan dan beban yang diterima perusahaan. Dari selisih tersebut, maka nantinya bisa diketahui apakah perusahaan mendapatkan laba atau sebaliknya yakni rugi. Berikut ialah contoh laporan keuangan perusahaan jasa laba rugi PT. Sejahtera Laporan Laba Rugi Periode Maret 2021 Pendapatan Penjualan bersih Rp. Pendapatan sewa Rp. Total pendapatan Rp. Beban Harga Pokok Penjualan Rp. Beban penjualan Rp. Beban administrasi Rp. Beban bunga Rp. Beban lain-lain Rp. Total beban Rp. Laba sebelum pajak Rp. Pajak Rp. Laba bersih Rp. Pengertian, Komponen dan Contoh Laporan Perubahan Modal Laporan perubahan modal atau ekuitas merupakan bentuk laporan keuangan dari perusahaan jasa yang menyajikan informasi mengenai perubahan dalam modal perusahaan jasa selama satu periode akuntansi. Beberapa unsur dalam laporan perubahan modal diantaranya yakni modal awal, laba atau rugi bersih, setoran dan modal akhir. Dalam laporan ini modal akan mengalami penambahan ketika laba yang diperoleh lebih besar jumlahnya dibandingkan pengambilan pribadi prive. Begitu juga sebaliknya, modal akan berkurang ketika laba yang diperoleh lebih kecil dari prive. Sama halnya ketika perusahaan jasa mengalami kerugian dan pengambilan prive dalam waktu yang bersamaan. Sebelum melihat contoh laporan keuangan perusahaan jasa perubahan modal, maka pahami terlebih dahulu tiap-tiap komponen yang ada di dalamnya. Berikut adalah beberapa diantaranya 1. Modal Awal Modal awal yakni salah satu komponen dalam laporan keuangan yang berarti sejumlah dana perolehan dari investasi pemilik usaha ataupun penambahan investasi yang dijalankan. Pada umumnya modal awal ini digunakan untuk pembiayaan operasional perusahaan sehingga jenisnya terbagi menjadi dua yakni operasional expense dan capital expense. Jenis yang kedua atau capital expense ini digunakan untuk pembelian aset-aset perusahaan yang bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama seperti misalnya komputer, laptop, mesin-mesin produksi, kursi, meja dan masih banyak lagi. 2. Saldo Laba atau Rugi Komponen selanjutnya yakni saldo laba rugi yang jumlahnya diperoleh dari hasil pendapatan bersih dikurangi dengan beban dan pajak yang dibayarkan. Setelah dikurangi, maka jumlah tersebut dianggap sebagai laba bersih perusahaan yang bisa menambah modal. Begitu juga sebaliknya, jika jumlah pengurangan menunjukkan angka minus, maka perusahaan mengalami kerugian yang berakibat pada pengurangan modal perusahaan. 3. Pengambilan Pribadi Prive Pengambilan pribadi atau prive merupakan sejumlah yang dan laba yang ditarik atau diambil oleh pemiliknya guna memenuhi kebutuhan atau keperluan pribadi. Dalam hal ini, ketika jumlah prive yang diambil lebih besar dari laba, maka modal perusahaan akan berkurang. Berlaku juga sebaliknya, jika pengambilan prive lebih kecil dari jumlah laba yang diperoleh, maka perusahaan mengalami kenaikan modal. 4. Modal Akhir Komponen yang terakhir yakni modal akhir yang dapat diperoleh dari perhitungan seluruh komponen-komponen yang telah disebutkan sebelumnya. Adapun rumus penghitungan modal akhir adalah sebagai berikut Modal awal + Laba dan Rugi – Prive Pengambilan Pribadi Setelah memahami komponen-komponen yang terdapat dalam laporan, maka langkah selanjutnya adalah memahami terkait format penulisan dan contoh laporan keuangan perusahan jasa perubahan modal. Berikut ialah contoh laporan keuangan perusahaan jasa perubahan modal PT. Sejahtera Laporan Perubahan Modal Periode Maret 2021 Modal awal Rp. Laba bersih setelah pajak Rp. Rp. 166. Prive Rp. Modal akhir Rp. Pengertian, Komponen dan Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Arus Kas Laporan arus kas dalam perusahaan jasa pada umumnya berisi tentang informasi terkait aktivitas operasional, investasi serta aktivitas keuangan terhadap industri jasa. Laporan arus kas ini dibuat dengan tujuan untuk menyajikan informasi secara lengkap terkait kondisi keuangan perusahaan dan pertanggung jawaban jumlah kas yang dimiliki. Selain itu, laporan kas ini juga bermanfaat sebagai indikator penilaian apakah kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan kondisi keuangan atau belum. Idealnya, laporan ini mengantongi informasi berupa sumber aliran kas dan pengeluaran kas. Dengan hal tersebut, maka dapat diketahui secara langsung penerimaan dan pemakaian kas. Jika terjadi perubahan akun neraca yang dibarengi dengan penambahan kas, maka dalam laporan ini harus dicantumkan sumber kas. Selain itu, beberapa aktivitas lain seperti berkurangnya aktiva lancar, perolehan aktiva tetap, penambahan utang dan ekuitas juga harus mencantumkan sumber kas. Adapun komponen-komponen dalam laporan arus kas adalah sebagai berikut 1. Arus Kas dari Kegiatan Operasi Arus kas kegiatan operasi merupakan aru skas yang diperoleh dari transaksi kegiatan operasi. Biasanya, transaksi operasi ini berupa pemasukan maupun pengeluaran dalam perusahaan. Adapun beberapa contoh transaksi arus kas kegiatan operasi diantaranya yakni pembayaran gaji karyawan, pembayaran pajak, pembayaran utang perusahaan dan penerimaan uang dari konsumen. 2. Arus Kas Kegiatan Investasi Arus kas investasi merupakan arus kas yang diperoleh dari pemasukan dan pengeluaran aktivitas investasi perusahaan. Biasanya, arus kas ini akan berpengaruh terhadap investasi dalam aset non lancar. Dalam hal ini, aktivitas investasi erat kaitannya dengan aktivitas penjualan maupun pembelian menggunakan aktiva perusahaan. Beberapa contohnya transaksi aset tetap perusahaan baik itu pembelian ataupun penjualan peralatan dan gedung. 3. Arus Kas Kegiatan Pendanaan Arus kas pendanaan merupakan transaksi yang memberikan pengaruh dalam transaksi utang maupun ekuitas perusahaan. Dalam hal ini, transaksi yang dimaksud berupa penerbitan atau penghentian surat berharga berupa ekuitas ataupun utang. Contohnya yakni pembayaran dividen, pelunasan kredit bank, emisi saham dan penjualan obligasi. Setelah mengetahui mengenai komponen-komponen dalam penyusunan laporan arus kas, maka tahapan selanjutnya yakni mengetahui metode penyusunannya. Berikut ialah dua cara penyusunan laporan arus kas beserta penjelasan lengkapnya a. Metode Langsung direct method Direct method atau metode langsung dalam pembuatan laporan arus kas berarti sebagai pencatatan uang tunai yang masuk dan keluar dari bisnis yang dijalankan. Laporan ini biasanya digunakan kembali pada akhir bulan sebagai bahan untuk menyiapkan laporan cash flow. Dalam penyusunannya, metode ini lebih banyak membutuhkan usaha dibandingkan metode tidak langsung. Hal ini dikarenakan harus melakukan pelacakan penerimaan kas dari setiap transaksi tunai yang dilakukan. Itu sebabnya, metode ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar dibandingkan usaha kecil seperti UMKM yang mayoritas menggunakan metode tidak langsung. Komponen utama dalam penyusunan laporan ini meliputi aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. b. Metode Tidak Langsung Indirect Method Metode tidak langsung dalam penyusunan laporan arus kas berarti bahwa pencatatan transaksi dilakukan mengacu pada laporan laba rugi untuk melihat modal kerja bisnis yang dijalankan. Dengan begitu, penyusunan laporan arus kas dengan metode ini bisa dilakukan dengan cara kembali melakukan pelacakan secara selektif untuk menghilangkan transaksi yang tidak mengantongi pergerakan uang kas. Meski tampilannya terlihat lebih panjang dan rumit, namun cara penyusunan laporan arus kas ini justru lebih mudah diandingkan cara langsung. Itu sebabnya, tidak heran jika cara ini banyak dilakukan oleh usaha-usaha kecil menengah karena penulis laporan tidak perlu lagi mencocokkan data layaknya metode langsung. Itulah penjelasan mengenai laporan arus kas, komponen, cara pembuatan dan contoh laporan keuangan perusahaan jasa. Dalam hal ini, laporan arus kas langsung memiliki tampilan yang lebih singkat dan padat namun cara penyusunannya tergolong sulit. Sedangkan metode tidak langsung memiliki tampilan yang cukup panjang dengan informasi yang jelas dan terperinci sehingga lebih mudah dalam pembuatannya. Selain itu, informasi yang lebih jelas nantinya juga akan mempermudah aktivitas arsip keuangan. Manfaat Penyusunan Laporan Keuangan Setelah memahami terkait karakteristik dan contoh laporan keuangan perusahaan jasa yang baik, maka pembahasan selanjutnya yakni manfaat yang diperoleh dari penyusunan laporan keuangan. Dalam hal ini, laporan keuangan memberikan manfaat untuk pihak internal maupun eksternal. 1. Pengelola Direksi dan Manajemen Laporan keuangan memberikan manfaat bagi direksi atau manajemen perusahaan berupa informasi dalam pengambilan keputusan, evaluasi kerja yang dijalankan ataupun pengambilan kebijakan terkait budgeting internal. Ketika informasi keuangan yang diberikan akurat, maka pengelola bisa mengambil keputusan dengan baik dengan memanfaatkan data-data yang ada sebagai acuan dan dasar pertimbangan. 2. Investor / Owner Manfaat laporan keuangan selanjutnya yakni bisa dirasakan oleh investor atau owner yang berkepentingan dengan informasi-informasi keuangan terkait dengan resiko yang mungkin terjadi. Dengan laporan keuangan yang ada, investor bisa mengambil keputusan mengenai kapan harus menanam modal ataupun mengurangi sahamnya. Selain itu, investor juga dapat menilik bagaimana kemampuan perusahaan dalam pembayaran dividen. 3. Supplier Melalui laporan keuangan, pihak supplier bisa mengetahui terkait informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam pembayaran utang beserta jangka waktu pelunasannya. Dengan informasi tersebut, nantinya supplier bisa menentukan jumlah piutang yang sekiranya cocok diberikan kepada perusahaan lengkap dengan jangka waktunya. 4. Pemerintah Tidak hanya pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan bisnis yang dijalankan. Pemerintah juga menjadi pihak yang bisa merasakan manfaat dengan adanya laporan keuangan yang baik dan memadai. Pemerintah memanfaatkan laporan keuangan sebagai sarana untuk menilai tiap-tiap perusahaan dalam pembayaran pajak. Dengan begitu, laporan keuangan ini sangat membantu pemerintah dalam pembuatan laporan pembayaran pajak dan arsip pajak negara. 5. Pemberi Pinjaman Manfaat lain dari laporan keuangan juga bisa dirasakan oleh pihak pemberi pinjaman. Dalam hal ini, mereka berkepentingan untuk mendapatkan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang, bunga dan waktu pelunasannya. Informasi tersebut tidak lain digunakan untuk menentukan besaran plafon pinjaman, suku bunga dan tenor pelunasan yang nantinya akan diberikan. Semakin baik riwayat perusahaan dalam pelunasan pinjaman, maka besar kemungkinan pihak peminjam akan memberikan pinjaman yang memadai.